Tabanan (bisnisbali.com) –Kejadian atap jebol yang terjadi pada bangunan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan bertambah. Setelah sebelumnya dialami Kantor LPSE, kini menimpa gedung Pemberdayaan Pengembangan Koperasi (PPK) di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabanan.
Jebolnya atap bangunan gedung PPK itu diduga terjadi pada Kamis (2/12) dini hari. Penyebabnya karena usia bangunan yang sudah tua dan diperparah lagi oleh intensitas hujan yang turun cukup deras selama sepekan terakhir.
Asisten II Setda Tabanan I Wayan Kotio yang mengecek ke lapangan mengatakan, gedung Dinas Koperasi dan UKM Tabanan memang cukup tua. Dari data inventaris aset, bangunan hibah Departemen Koperasi ini tercatat berdiri pada tahun 1984 silam. Oleh karena APBD sudah jalan dan kejadian jebolnya atap ini pas di tengah-tengah, tentu hanya bisa sebagai laporan ke BPBD yang sifatnya kebencanaan.
“Kami juga akan melakukan koordinasi dengan bapak Sekda untuk tindak lanjutnya, apakah diperbaiki atau bagaimana nantinya tergantung keputusan pimpinan. Kami pun terus melakukan pendataan terkait kondisi bangunan gedung OPD untuk nantinya bisa dilakukan perencanaan atau tindak lanjut,” jelasnya.
Di sisi lain, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Tabanan I Wayan Sukanrayasa mengungkapkan, jebolnya atap gedung yang dimanfaatkan untuk ruang PPK tersebut diketahui pagi hari. Kejadiannya diduga pada Kamis dini hari, karena sehari sebelumnya atap masih dalam kondisi baik.
Pascakejadian tersebut, sejumlah berkas dan kegiatan di gedung PPK dipindahkan ke ruang tamu dinas setempat yang dianggap lebih aman. Selain itu, pihaknya membuat kajian untuk diusulkan terkait perbaikan bangunan. “Di kajian itu kami sebutkan agak ekstrem yaitu mengancam keselamatan jiwa. Sebab, sekitar 51 pegawai tiap harinya bertugas di Dinas Koperasi dan UKM,” terangnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, kondisi gedung Dinas Koperasi dan UKM Tabanan memang cukup memprihatinkan. Bangunan yang berdiri sejak 1984 silam dan belum pernah tersentuh rehab fisik (pemeliharaan bangunan) tersebut sudah banyak yang rusak dan bocor, sedangkan kayu atap dan jendela telah dimakan rayap. Sejumlah pegawai pun mengaku waswas ketika turun hujan. Selain karena bocor sehingga membasahi berkas di dalam ruangan, para pegawai khawatir jika plafon tiba-tiba jebol karena kondisi bangunan sudah rapuh dan tidak mampu menahan curah hujan. *man