Denpasar (bisnisbali.com) –Adanya varian omicron yang merupakan varian baru dari Covid-19 membuat Bali belum memiliki harapan adanya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga akhir 2021 nanti. Dengan demikian, Bali hanya bisa mengandalkan wisatwan domestik (wisdom) hingga akhir tahun nanti, termasuk pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Akademisi Pariwisata Universitas Udayana (Unud) Dr. I Putu Anom, S.E., M.Par, Selasa (30/11) mengatakan, hingga akhir tahun nanti, diperkirakan belum ada kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. “Kalau wisman asal Tiongkok sebagai pangsa pasar utama beserta wisman dari negara-negara sekitarnya, juga belum memungkinkan untuk berkunjung ke Bali. Karena wisman asal negara tersebut masa kunjungannya singkat di Bali maksimal seminggu,” terangnya.
Kalau dikurangi masa isolasi sampai tiga hari, lanjutnya mengatakan, maka tambah singkat waktu untuk berlibur di Bali. “Belum lagi dikurangi waktu perjalanan dari negaranya (wisman) ke Bali dan dari Bali kembali ke negaranya,” ujar Putu Anom.
Di samping itu, Putu Anom juga mengatakan, urusan visa masih ketat diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia. “Terlebih dengan adanya varian baru omicron saat ini. Pemerintah memang mempertimbangkan hal ini karena terjadi lonjakan yang tajam di negara-negara tersebut (negara ditemukannya varian baru) yang lebih dasyat sesuai berita di medsos,” ujarnya.
Hal ini menambah kesulitan kedatangan wisman ke Bali. Sehingga ia menyimpulkan hingga akhir 2021 nanti tidak aka nada kunjungan Wisman ke Bali. “Bali untuk sementara cukup dulu dengan kunjungan wisatawan domestik untuk secara bertahap menggeliatkan ekonomi Bali. Mudah-mudahan di awal tahun 2022 pandemi benar-benar sudah reda secara global, barulah memungkinkan ada kunjungan wisman ke Bali yang tentunya diawali dengan berbagai kemudahan seperti pengurusan visa dan lain-lain,” terangnya.
Disinggung soal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bali pada Nataru mendatang, ia menyebutkan, itu tergantung hasil evaluasi dari pemerintah yang tujuannya untuk mencegah lonjakan kembali kasus pandemi Covid-19. *wid