Kamis, November 28, 2024
BerandaBaliHadapi  Varian Baru Covid-19 dan PPKM Level 3, Pariwisata Bali Minta Jalan Tengah

Hadapi  Varian Baru Covid-19 dan PPKM Level 3, Pariwisata Bali Minta Jalan Tengah

Perekonomian Bali yang bergantung pada pariwisata, ketar ketir menghadapi situasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Denpasar (bisnisbali.com)-Perekonomian Bali yang bergantung pada pariwisata, ketar ketir menghadapi situasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Selain pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 yang akan kembali diterapkan pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), adanya varian baru Covid-19 yaitu omicron kembali meresahkan pelaku pariwisata di Bali.

Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, saat ditemui di Sanur, Senin (29/11) mengatakan, sebelum adanya varian baru, momen Nataru diketatkan dengan PPKM level 3. Pihaknya meminta ada keringanan, baik dari sisi karantina dan regulasi lainnya. Namun ketika ada pengumuman dari WHO terkait varian baru omicron, tentunya ia mengaku agar jangan sampai ada ledakan kasus lagi.

Di sisi lain, Gung Inda mengatakan, Desember menjadi momen baik bagi pelaku pariwisata meningkatkan pendapatan. Terlebih setelah 2 tahun pariwisata Bali ada dalam keadaan mati suri. Dengan adanya varian baru dan PPKM level 3, Gung Inda berharap agar ada jalan tengah yang bisa memberi gairah bagi pariwisata Bali.

“Apakah kita tetep jalankan seperti sekarang agar ekonomi bangkit, atau  preventif jauh-jauh hari tapi pariwisatanya akan menjadi tidak maksimal. Apalagi di bulan Desember yang kita sebut dengan musim panen,” ujarnya.

Untuk mencegah varian baru masuk ke Indonesia termasuk Bali, Gung Inda mengaku pasrah jika pariwisata mancanegara masih diketatkan. “Namun setidaknya yang domestik masih bisa dipermudah regulasinya. Karena wisatawan domestik pada Desember nanti juga banyak,” terangnya.

Ia berharap agar regulasi pada PPKM level 3 bisa memberi keringanan bagi pariwisata Bali untuk bisa mengambil peluang di momen Nataru mendatang. “Kalau kita liat dari kasus di Bali kan sudah melandai, herd imunity masyarakat juga kuat. Regulasinya agar bisa ringanlah harapan kami,” ungkapnya.

Disinggung terkait permintaan kunjungan domestik ke Bali pada Nataru mendatang, Gung Inda mengatakan, minggu depan baru akan terlihat. Karena permintaan domestik tidak jauh-jauh hari, seperti mancanegara. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer