Gianyar (bisnisbali.com)-Untuk memohon keselamatan alam semesta beserta isinya, Pemkab Gianyar melakukan acara persembahyangan di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo, Kecamatan Tegal Delimo, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/11).
Rombongan ritual persembahyangan terdiri DPRD Gianyar, OPD, Camat, Perbekel dan Lurah se-Kabupaten Gianyar. Rombongan dipimpin Bupati Gianyar, Made Mahayastra.
Bupati Mahayastra menyampaikan mengetahui Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo, sejak tahun 2004 lalu. Namun lama kelamaan semakin pura ini semakin terkenal semakin banyak yang tangkil ke pura ini dari seluruh Bali, sebagian Indonesia (Nusantara).
Bahkan umat Hindu luar Banyuwangi ada beberapa kali sudah melakukan persembahyangan untuk mengingatkan bahwa leluhur di Bali berasal dari Jawa. “Kita ingatkan kembali bahwa leluhur kita di Bali dari Jawa,”kata Bupati Mahayastra.
Untuk itu, di akhir Tahun 2021 dilakukan acara persembahyangan bersama seluruh anggota DPRD Gianyar, OPD, Para Camat, Perbekel/Lurah se- Gianyar untuk mohon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa keselamatan alam semesta beserta isinya dan berharap Covid-19 segera berakhir.
Diakui umat Hindu khususnya di Alas Purwo kesulitan untuk membangun selain karena umatnya yang minim juga terkendala dana pembangunan.
Pejabat asal Payangan ini menyatakan salut kepada umat Hindu di wilayah ini masih bisa memelihara dan melestarikannya. “Biarkan tradisi, ritual dan upakara sesuai dengan wilayahnya masing-masing dan jangan ada intervensi dari Bali,”harap Bupati Mahayastra seraya menambahkan penataan dan manajemen pura ini sangat bagus.
Ketua Parisada yang juga pengurus Pura Luhur Giri Salaka, Joko Setiyoso mengatakan pembangunan Pura ini sejak tahun 1992 pemerakarsa Parisada Jawa Timur dibantu Pemprov Bali.
Dikatakan untuk mengatur persembahyangan pihaknya mengaku memiliki 4 orang pemangku dan 1 orang tukang sapuh (bersih-bersih).
Umat Hindu di Wilayah Kecamatan Tegal Delimo ini mencapai 1.478 KK atau sekitar 6 ribu jiwa. Sementara di Kabupaten Banyuwangi ada sekitar 32 ribu jiwa penganut Agama Hindu.
Disinggung soal kapan piodalan Ketua Parisada ini mengaku piodalan setiap Pagar Wesi. Yang tangkil ke Pura ini hampir seluruh Indonesia bahkan ada juga dari luar negeri.Banyak pemedek yang sembahyang yakni piodalan, purnama, tilem dan hari libur. Bahkan ada umat non Hindu yang juga sembahyang Pura ini untuk mohon keselamatan.
Joko Setiyoso mengaku kendala dana dan harapan Pura Luhur Giri ini dijadikan Pura Kahyangan Jagat. Bukan saja sebagai tempat persembahyangan orang Bali dan Jawa, namun seluruh Nusantara bahkan dunia.*kup