Tabanan (bisnisbali.com) –Pengembangan pertanian organik plus dengan Biodinamik 500 (BD 500) diyakini menjadi solusi di tengah upaya membangkitkan kembali sektor pertanian (darma pemaculan) melalui sepirit ’’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ sekaligus dalam upaya mencapai kedaulatan pangan. Betapa tidak, pada proses pembuatan BD 500 ini memiliki sentuhan spiritual untuk membangkitkan taksu pertanian, dimunculkan dari Toya Panca Amerta Bali yang merupakan sumber air danau di Bali serta amerta dari lembu atau kohe sapi.
Sumber air tersebut meliputi Danau Beratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan dan Danau Batur. Semua itu diracik dengan konsep kearifan lokal menggunakan media tanduk sapi yang ditanam hingga empat-enam bulan untuk kemudian bisa diaplikasikan, sehingga dari proses tersebut ada sentuhan spiritual yang nantinya akan sangat berperan untuk menjaga keharmonisan dan selaras dengan alam Bali melalui sektor pertanian.
Narasumber Biodinamik 500 yang juga akademisi pertanian UNUD, Ir. I Made Mega Adnyana, M.P usai pelatihan dan sosialisasi kedaulatan pangan beras di Kabupaten Tabanan di BPP Kecamatan Penebel melalui pertanian organik plus atau Biodinamik 500, Rabu (24/11) mengungkapkan, Biodinamik 500 adalah sebuah pertanian organik yang digunakan untuk mengaktivasi semua mikro organisme dan merangsang pertumbuhan akar di bawah permukaan tanah. Imbuhnya, efektivitas Biodinamik 500 tersebut diperoleh dari bahan baku digunakan yang memang memiliki sentuhan spiritual.
“Sentuhan spiritual ini yang kemudian membuat Biodinamik 500 di Bali ini agak berbeda dengan biodinamik di negara lain di dunia. Sebab di Bali air yang digunakan oleh Yayasan Darma Naradha adalah air danau yang sarat dengan nilai spiritual, sehingga harapan kami itu akan membuat taksu darma pemaculan di Bali ini kembali bangkit,” tuturnya.
Jelas Mega Adnyana, selain memiliki sentuhan spiritual, cara pembuatan dan aplikasi Biodinamik 500 juga lebih mudah. Tidak sama seperti pola pertanian organik tempo dulu yang menggunakan hingga ton-tonan jumlah kotoran sapi.
Hal itu pula yang kemudian membuat sejumlah peserta pelatihan pembuatan pupuk Biodinamik 500 di Kecamatan Penebel menyambut antusias, bahkan berencana segera akan mengaplikasikan pada musim tanam mendatang. Seperti yang disampaikan Pekaseh Subak Aya Babahan, I Nyoman Sukayasa. Kata dia, setelah pelatihan ini segara akan mencoba mengaplikasikan penerapan Biodinamik 500 pada musim tanam nanti atau awal Januari mendatang untuk penanaman padi lokal. “Mudah-mudahan dengan mengaplikasikan tersebut akan mampu menjaga produktivitas tanaman padi dengan kualitas organik,” harapnya.
Tambahnya, selama ini sudah mengembangkan pertanian organik, namun itu didapat dari program bantuan pemerintah. Katanya, kini dengan mendapat pelatihan langsung mengenai cara pembuatan Biodinamik 500, ia akan mencoba melakukan sendiri terlebih lagi cara untuk pembuatan Biodinamik 500 cukup mudah dan tidak membutuhkan biaya mahal.
“Terpenting lagi Biodinamik 500 memiliki sentuhan spiritual karena berhubungan dengan menjaga keselarasan alam atau ibu pertiwi. Salah satunya dimunculkan dari penggunaan air danau di Bali,” kilahnya. *man