Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliSaatnya Buktikan Bali Aman Dikunjungi

Saatnya Buktikan Bali Aman Dikunjungi

Pembukaan pintu pariwisata internasional ke Bali sejak 14 Oktober 2021 belum siginifikan mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata.

Denpasar (bisnisbali.com) –Pembukaan pintu pariwisata internasional ke Bali sejak 14 Oktober 2021 belum siginifikan mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata. Kendati demikian wisatawan domestik sudah mulai berdatangan ke Bali termasuk beberapa event internasional sudah dan akan digelar di Pulau Dewata.

Oleh karena itu, kondisi saat ini menjadi momen pembuktian atau saatnya menunjukkan kepada internasionak kalau Bali aman dikunjungi wisman dan dapat mengantisipasi lonjakan gelombang Covid-19.

Hal itu dikatakan praktisi ekonomi dari UNHI, Putu Krisna Adwitya Sanjaya, S.E., M.Si. di Denpasar, Selasa (23/11) menyikapi belum adanya wisman yang datang ke Bali. “Memang saat ini situasi serba salah, dilematis dan sulit. Satu sisi kita dapat memahami apa yang digaungkan oleh kawan-kawan asosiasi pariwisata karena sudah hampir 2 tahun terperosok dalam pandemi ini. Di sisi lain kita juga tidak bisa mengatur kebijakan pihak/negara lain,” katanya.

Diakui pemerintah memang sudah membuka open border ke Bali sejak 14 Oktober 2021 lalu, tetapi masih segelintir wisman yang berkunjung. Kemudian mereduksi waktu karantina dari 7 ke 5 dan 3 hari, bahkan sekarang diusulkan 1 hari. Sementara di beberapa negara lain terinformasikan memang laju kenaikan covid melambung lagi dan diberlakukan pembatasan lagi untuk warganya bepergian ke luar negeri.

“Itu sah-sah saja dilakukan untuk mereduksi penyebaran covid. Begitu juga dengan pemerintah kita. Yang harus dilakukan adalah tetap menunjukkan kepada dunia bahwa Bali ini aman untuk dikunjungi dengan cara ikut berkontribusi menjawab agar jangan muncul lagi kasus covid yang besar,” ujarnya.

Caranya tetap jaga protokol kesehatan, pelaksanaan vaksinasi hingga 90 persen tahap 2. Kenapa prokes dan menujukkan kepada dunia bila Bali aman dikunjungi? Kata Krisna sebab dari sisi ekonomi tidak hanya melihat jangka pendek namun jangka menengah dan panjang. Seperti, adanya rencana beberapa even international akan digelar di Bali, tuan rumah konvensi tentang bahaya merkuri, COP-4 Minamata Convention pada Maret 2022 dan Pertemuan G-20 pada Oktober 2022.

“Tentu event-event besar skala internasional itu bisa digunakan ajang itu untuk beri bukti pada dunia bahwa kita Bali mampu melaksanakan nyaris di tengah covid. Bila kegiatan itu sukses akan menjadi magnet tersendiri bagi Pulau Seribu Pura ini,” paparnya. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer