Denpasar (bisnisbali.com) – Gadget dan smarthphone menjadi produk yang tetap bisa eksis bahkan cenderung meningkat di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan banyaknya kebutuhan masyarakat dari rumah seiring kebijakan work from home ataupun belajar dari rumah.
Salah seorang PR Manager di salah satu perusabaan produk smartphone Aryo Meidianto pada acara pengenalan teknologi baru pada smartphone yang akan diluncurkan, Selasa (2/11) kemarin mengatakan, penjualan terutama produk 5G pada tahun 2021 meningkat hingga 30 persen dibandingkan tahun 2020. Bahkan per Juli 2021 penjualan produk dengan kisaran harga Rp2 jutaan naik 10 persen per bulannya. “Pandemi, industri yang mampu bertahan adalah gadget dan smartphone. Hal ini mendukung kebutuhan masyarakat yang lebih banyak di rumah,” ungkapnya.
Di awal pandemi 2020 lalu, khususnya Februari-Maret penjualan dikatakannya sempat menurun. Terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta yang kebanyakan konter smarthpone ada di dalam mal.
Namun pada bulan berikutnya penjualan kembali membaik seiring dengan upaya online dalam penjualan dan adanya produk yang lebih ramah di kantong. Demikian dikatakannya di tengah pandemi pihaknya terus melakukan inovasi seperti saat ini mengeluarkam produk versi IPX4 (terlindung dari cipratan air). “Kami memilih meluncurkan produk di kwartal terakhir untuk mengambil moment hari raya Natal dan menyambut awal tahun yang sebagian besar orang mengganti perangkat baru,” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk zegmen pasar di tengah pandemi covid-19 dikatakannya beragam. Produk yang dikeluarkan memiliki zegmen pasar tersendiri sesuai kebutuhan konsumen. “Setiap serinya memiliki zegmen pasar yang jelas. Disesuaikan dengan kebutuhan,” ujarnya. *wid