Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Abaikan Kesehatan

Penanganan Covid-19 yang baik di Bali menjadi peluang untuk perbaikan di segala sektor, termasuk ekonomi.

227
Putu Krisna Adwitya Sanjaya

Denpasar (bisnisbali.com) – Penanganan Covid-19 yang baik di Bali menjadi peluang untuk perbaikan di segala sektor, termasuk ekonomi. Tetapi di sisi lain masyarakat juga tidak boleh terlena yang lantas membuat kendor terkait penerapan protokol kesehatan. “Ingat situasi pandemi ini masih belum dicabut yang artinya kondisi ini masih ada. Perekonomian tetap jalan tanpa mengabaikan kesehatan karena saat ini kesehatan yang utama,” kata praktisi ekonomi dari UNHI, Putu Krisna Adwitya Sanjaya, S.E., M.Si. di Denpasar, Selasa (2/11).

Menurutnya untuk me-recovery perekonomian Bali yang seret akibat hantaman Covid-19 hingga adanya PPKM level 4 dan syukur sekarang sudah level 2, perlu bertahap dengan mengutamakan protokol kesehatan.  Satu contoh recovery ekonomi lewat pembukaan sektor pariwisata baik untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Kedatangan wisatawan tersebut menjadi harapan pemulihan ekonomi. Termasuk, adanya event-event berskala international di Bali. “Contoh bulan depan ada 2 kejuaraan dunia badminton dan ingat Bali juga terpilih sebagai tuan rumah KTT G 20 tahun 2022,” ujarnya.

Itu semua diakui, Krisna merupakan tantangan sekaligus peluang dan juga momentum untuk mengakselerasi perekonomian Bali. Selain itu juga merupakan ajang pembuktian untuk Bali sendiri sebagai daerah yang mampu menangani penanggulangan Covid-19. “Yang harus dilakukan terus gencarkan vaksinasi Covid-19 agar minimal 90 persen herd community health terbentuk,” ucapnya.

Terpenting kesehatan diutamakan terlebih dahulu. Selalu taat akan protokol kesehatan, masifkan 3T (testing, tracing, treatment), galakkan program penggunaan aplikasi PeduliLindungi di semua sektor. Termasuk masyarakat tetap disiplin mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, serta menjaga jarak (3M) serta tidak berkerumun.

Protokol kesehatan dan perubahan perilaku salah satu cara untuk membangun ketahanan kesehatan manusia.  Untuk itu masyarakat wajib untuk mematuhi protokol kesehatan ketat. “Ini juga cara menghindari kekhawatiran akan munculnya the third wave Covid-19,” paparnya.

“Satu sisi kita senang Bali sudah turun status dari PPKM level 4 ke level 2 dan sudah banyak juga wilayah yang masuk kategori zone hijau. Ini patut diapresiasi langkah-langkah pemerintah dan juga kesadaran krama dalam menaati kebijakan pemerintah terkait memitigasi risiko penularan Covid 19,” imbuhnya. *dik