TEMPAT Uji Kompetensi (TUK) Agung menggelar uji kompetensi Tata Rias Pengantin Bali Madya Khas Tabanan di Wantilan Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Denpasar, pada Minggu (31/10). Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari 40 peserta mandiri dan 20 orang peserta beasiswa.
Mendatangkan tim penilai dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tata Rias Pengantin, uji kompetensi berlangsung kurang lebih 4,5 jam. Diawali menyusun RAB, selanjutnya membuat keterampilan, merias wajah, rambut dan bunga serta pemakaian busana.
Ketua TUK Agung, Dr. Dra. A.A. Ayu Ketut Agung, M.M., di sela-sela acara mengatakan, uji kompetensi Tata Rias Pengantin Bali Madya Tabanan pertama kali dilakukan setelah lokakarya pada 2019 lalu. Pelaksanaan uji kompetensi kali ini bertepatan dengan ulang tahun ke-39 LKP Agung.
Uji kompetensi dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat dan memilih tempat terbuka. “Makanya kami adakan di Wantilan Bali TV agar prokes bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar A.A. Ayu Ketut Agung.
Ketua Lembaga Sertifikasi dan Kompetensi Tata Rias Pengantin R.A. Kanas Kosasih Koesoemadinata, S.E, Mht., menyatakan, penilaian uji kompetensi ini disesuaikan dengan kurikulum yang sudah dibuat, meliputi pembuatan RAB, pembuatan kelengkapan, merias wajah, menata rambut dan pemakaian busana. Poin penting yang dinilai yaitu kesesuaian dengan gaya Tata Rias Pengantin Bali Madya Khas Tabanan, ketepatan merias wajah terutama membentuk srinata, sanggul dan memasang bunga serta perhiasan termasuk penggunaan busana. “Karena cukup rumit dalam gaya Tata Rias Pengantin Bali Madya Khas Tabanan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Disdikpora Kota Denpasar Ni Made Sugiantini memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Bali Madya Tabanan. “Kami juga ucapkan terima kasih kepada TUK Agung yang senantiasa mencetak generasi terampil di bidangnya,” ucapnya.
Dia berharap apa yang sudah didapatkan dari kegiatan ini dan keterampilan yang dimiliki bisa dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam menjadikan wirausaha yang tangguh di bidangnya. Demikian juga ilmu yang didapatkan bisa disosialisasikan sehingga bisa melestarikan budaya yang adiluhung. *