Denpasar (bisnisbali.com) – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) memastikan akan memberikan proteksi berupa jaminan sosial untuk seluruh atlet Indonesia, termasuk atlet dan ofisial Bali yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang berlangsung di Papua.
“Tidak hanya atlet nasional, atlet Bali pun juga kami lindungi semuanya. Terbukti ada beberapa kejadian yang menimpa para atlet Bali dan saat ini kami sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan,” kata Kepala BPJamsostek Cabang Bali Denpasar, Opik Taufik di Denpasar saat melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan KONI Bali.
Opik menegaskan ketika atlet Bali menjadi peserta BPJamsostek maka ketika terjadi risiko kecelakaan pada saat mereka berolahraga, mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga, BPJamsostek hadir di situ untuk memberikan perlindungan hingga sembuh. Ia pun berharap kerja sama ini tidak hanya terbatas di event-event tertentu tapi sepanjang mereka menjadi atlet. Harapannya ketika atlet mulai dari berangkat menuju tempat latihan, selama latihan hingga kembali, bahkan setiap mereka mengikuti pertandingan sudah tercover oleh program BPJS Ketenagakerjaan.
“Berbagai kemudahan diberikan BPJamsostek kepada peserta jika terjadi risiko pekerjaan mulai mengobati atau memberikan perawatan kepada mereka, biaya pengobatan hingga sembuh. Jadi semuanya sama dengan peserta kami dari sektor formal dan informal,” jelasnya.
Sebab atlet juga perlu mendapatkan perlindungan. Jadi ketika atlet terjadi risiko akan mendapatkan perlindungan secara penuh sampai sembuh, tanpa ada batas plafon biaya.
“Dan yang diikuti dalam program untuk para atlet ini ada dua. Selain program jaminan kecelakaan kerja ketika mereka sedang melakukan pertandingan dan lain sebagainya, mereka juga dilindungi oleh jaminan kematian yang nilainya sampai Rp42 juta. Kemudian jika atlet tersebut sudah punya anak terjadi risiko sampai dengan kecelakaan meninggal dunia atau kecelakaan mengakibatkan cacat total tetap maka anak-anak juga mendapatkan beasiswa dari sejak Taman Kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi untuk 2 orang anak,” paparnya.
Opik pun menjelaskan jika premi yang dibayarkan sangat murah hanya Rp16.800 per bulan. Jadi kalau dihitung harian itu tidak sampai Rp 600. Dengan membayar Rp 16.800 untuk perlindungan 1 bulan sudah mendapatkan 2 program.
Ketua KONI BaliI Ketut Suwandi menyambut baik peran BPJamsostek. Dengan adanya jaminan ini, diharapkan atlet lebih merasa nyaman karena apabila ada kecelakaan kerja yang tidak diinginkan semua biaya perawatan akan ditanggung semua oleh BPJamsostek.
Sama halnya disampaikan Ketua Bidang Kesehatan KONI Bali, dr. IGN Putra Eka Santoso, semua atlet KONI sudah diasuransikan di BPJamsostek. Menjadi peserta BPJamsostek sangat membantu atlet dan ofisial karena mendapatkan pelayanan terbaik ketika ada risiko dalam pertandingan. Setidaknya 253 atlet sudah terlindungi termasuk pelatih dan ofisial sehingga total 350 tercover.
“Tidak mengeluarkan uang sepeser pun baik saat operasi, fisioterapi sampai sembuh,” katanya.
Selain itu pengurusan administrasi maupun manfaat untuk menggunakan kartu BPJamsostek pun sangat mudah.
“Kami berharap pemanfaatan BPJamsostek ini tidak hanya pada kompetisi ini saja namun juga berlanjut. Kami harapkan begitu atlet 17 tahun ke atas, dia wajib hukumnya memiliki perlindungan,” paparnya.
“Kenapa? karena layanan ini menanggung biaya dari berangkat latihan maupun saat pulang. Jadi selama dia memiliki jadwal latihan yang sudah terdaftar itu sangat aman,” imbuhnya.
Karenanya dia berharap para pelatih, pengurus dari pengurus besar olahraga dapat memperhatikan sisi ini karena apa banyak sekali calon-calon juara itu berhenti di tengah jalan karena penanganan cederanya tidak serius. Kenapa tidak serius? Kata dia, karena tidak punya uang. Kenapa mereka tidak berobat karena tidak punya uang.
“Nah sekarang tidak ada lagi bahasa tidak punya uang karena lebih dulu dipreventif dengan BP Jamsostek. Apalagi biaya murah di bawah Rp20.000 namun itu bisa mengcover saat cedera bahkan kematian,” ucapnya.*