Penyaluran KUR di Bali Tembus Rp5,35 T

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Bali mencatat hingga periode akhir triwulan III tahun 2021, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai fasilitas pembiayaan dari pemerintah pusat untuk mendorong pemulihan ekonomi, penyalurannya telah mencapai Rp 5,35 triliun pada 113.241 debitur.

198
Teguh Dwi Nugroho

Denpasar (bisnisbali.com) – Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Bali mencatat hingga periode akhir triwulan III tahun 2021, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai fasilitas pembiayaan dari pemerintah pusat untuk mendorong pemulihan ekonomi, penyalurannya telah mencapai Rp 5,35 triliun pada 113.241 debitur.

“Menurut skemanya, penyaluran KUR di Provinsi Bali didominasi oleh KUR Mikro atau sampai dengan Rp 50 juta mencapai Rp 3,07 triliun. Disusul KUR Kecil sampai dengan Rp 500 juta dan Super Mikro sampai dengan Rp 10 juta yang masing-masing mencapai Rp 2,16 triliun dan Rp 117 miliar,” kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Bali, Teguh Dwi Nugroho di Denpasar.

Menurut pemdanya masih didominasi oleh Kota Denpasar dengan penyaluran KUR sebesar Rp 900 miliar disusul Kabupaten Buleleng dengan capaian Rp 748 miliar. Ia pun menyatakan dari sisi sektor usahanya, penyaluran tetap didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan besaran 42 persen, disusul oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 22 persen dan sektor industri pengolahan sebesar 15 persen.

Di sisi lain, kata Teguh, untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan akhir triwulan III 2021 telah berhasil direalisasikan sebesar Rp 8,8 triliun atau 75,88 persen dari alokasi yang disediakan. Capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, terutama dikarenakan masih rendahnya realisasi pada Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang baru mencapai 33,95 persen namun sampai dengan 22 Oktober 2021 DAK Fisik telah terealisasi sebesar Rp 533,8 miliar atau 55,7 persen.

Sementara untuk penyaluran dana desa, penyaluran di Provinsi Bali telah berjalan dengan baik. “Bahkan Bali merupakan provinsi dengan penyaluran tercepat dan paling baik kinerjanya dibandingkan dengan provinsi lainnya,” ungkapnya.

Diakui dana desa di Provinsi Bali telah tersalurkan sebesar Rp 593,4 miliar rupiah atau 87,38 persen dari total alokasi sebesar Rp 679 miliar. Selain itu, untuk penyaluran BLT Desa penyaluran sampai dengan akhir triwulan III 2021 di Provinsi Bali juga menunjukkan kinerja yang baik, di mana penyalurannya telah mencapai Rp 169,9 miliar atau sebesar 25,02 persen dibandingkan dengan total pagu dana desa di Provinsi Bali. Sedangkan apabila dibandingkan dengan proyeksi penyaluran BLT Desa di Provinsi Bali yang sebesar Rp 227 miliar maka penyalurannya telah mencapai 74,85 persen.

Ia pun menegaskan sebagai bagian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler  di Provinsi Bali telah tersalurkan sebesar Rp 708,65 miliar rupiah dari pagu tersedia sebesar Rp 871,9 miliar sampai dengan triwulan III tahun 2021. “Dan Rp 999,11 miliar sampai dengan 22 Oktober 2021,” paparnya. *dik