Tabanan (bisnisbali.com) –Sejumlah pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Tabanan mengkhawatirkan pemberlakukan syarat tes PCR akan memengaruhi kunjungan wisatawan ke objek wisata. Ketentuan syarat perjalanan ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 88 Tahun 2021 yang berlaku mulai Minggu (24/10).
Humas DTW Tanah Lot, Jero Niti, Minggu (24/10) mengungkapkan, angka kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot mengalami tren naik belakangan ini. Kini dengan adanya aturan terbaru dari pemerintah yang mewajibkan dilakukan syarat tes PCR, berpotensi memengaruhi angka kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, termasuk ke DTW Tanah Lot. “Ada potensi syarat tes PCR ini akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Bali mengingat biaya untuk itu cukup mahal, tetapi kami berharap itu tidak sampai memengaruhi,” tuturnya.
Ia mengaku cukup kaget dengan adanya aturan baru terkait syarat tes PCR. Apalagi sebelumnya Bali yang sudah turun ke PPKM Level 2 yang diharapkan mampu mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot. ”Sudah turun level, tapi kenapa malah diberlakukan syarat ketat masuk Bali?’’ kilahnya.
Di sisi lain dipaparkannya, saat ini meski belum kembali ke rata-rata kunjungan pada kondisi normal (sebelum pandemi), perkembangan jumlah angka kunjungan semakin membaik. Rata-rata menembus sekitar 1.000 orang per hari. Kunjungan didominasi oleh wisatawan domestik (wisdom).
Kunjungan wisdom yang sebelumnya hanya kalangan keluarga menggunakan kendaraan pribadi, belakangan ini sudah ditambah wisatawan domestik yang datang dalam skala rombongan menggunakan bus. Di antaranya rombongan pelajar dan sejumlah perusahaan yang berasal dari beberapa daerah di luar Bali. “Rombongan ini kemungkinan merupakan wisatawan yang sebelumnya sempat menunda perjalanan ke Bali akibat pandemi dan baru kembali menjadwalkan perjalanannya saat ini,” tambah Jero Niti.
Hal senada juga disampaikan Ketua Perkumpulan Daya Tarik Wisata (PDTW) Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika. Menurutnya, pemberlakukan syarat tes PCR berpotensi memengaruhi angka kunjungan wisatawan nantinya. Sebab, selain harga tes PCR cukup mahal, mereka yang ingin berwisata pastinya tidak mau ribet dalam melakukan perjalanan.
Saat ini kunjungan wisatawan ke Ulun Danu Beratan sudah mengalami peningkatan dengan rata-rata mencapai 200-300 per hari. Sementara terkait tanda-tanda kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang akan datang ke objek wisata dengan keindahan danau tersebut disebutnya belum ada.
‘’Biasanya agen perjalanan dari Tiongkok, Australia atau India sebelum datang ke Bali ada saja yang melakukan komunikasi melalui telepon menanyakan terkait jam operasional dan lainnya. Namun, sekarang hal itu belum ada hingga kini,” pungkasnya. *man