Denpasar (bisnisbali.com) –
BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen memberikan perlindungan jaminan sosial untuk atlet Indonesia. Pekerjaan tersebut dinilai memiliki risiko tinggi, sehingga harus dilindungi oleh jaminan sosial.
BPJS Ketenagakerjaan hadir dalam memberikan jaminan yang menjadi hak bagi setiap pekerja di Indonesia, dengan latar belakang profesi apapun termasuk atlet. Sebanyak 85 Atlet Muaythai se – Propinsi Bali ikut program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Diharapkan para atlet terlindungi selama latihan dan mengikuti event.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar Opik Taufik di sela-sela acara kepesertaan Binpres Muaythai Indonesia Bali mengatakan tidak banyak yang tahu bagaimana seorang atlet menjalani kehidupan keduanya ketika tak berada lagi di arena pertandingan.
“Raihan medali yang tersusun rapi sebagai torehan yang mengharumkan nama Indonesia tak pula menjadi modal yang mumpuni untuk kehidupannya,” ujarnya.
Menurut dia, banyak dari duta bangsa ini yang mengalami cedera ringan sampai serius dalam masa pertandingan ataupun pada sesi latihan, yang berdampak para atlet tersebut tak lagi dapat bertanding. Bahkan tak jarang di antara mereka yang sampai harus ‘gantung sepatu’. Padahal kata dia, atlet turut berkontribusi dalam mengharumkan nama Indonesia dalam laga dunia.
“Indonesia saat ini sangat kondusif untuk membangun jaminan sosial karena hingga tahun 2030, bisa menikmati bonus demografi. Artinya lebih banyak orang produktif bekerja, sehingga bisa menyisihkan dana untk keperluan program jaminan sosial. Jaminan sosial memiliki fungsi mencegah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,” paparnya.
Perlindungan jaminan sosial yang disediakan oleh BPJamsostek memiliki peran penting dalam mencegah atlet mengalami hal-hal tidak diinginkan akibat aktivitas profesinya yang bisa menyebabkan dirinya dan keluarga terdampak risiko ekonomi dan menyeret mereka lebih jauh dari kesejahteraan.
Jaminan sosial ketenagakerjaan, lanjut dia, juga senantiasa memberikan pemahaman dan mengubah pola pkir masyarakat bahwa dengan menjadi peserta BPJamsostek jangan dilihat sebagai beban biaya, tetapi lebih pada manfaatnya.
“Kesadaran akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan ini harus selalu ditingkatkan agar perlindungan menyeluruh bagi para atlet,” pungkasnya.
Sementara itu Binpres Muaythai Indonesia Bali Gede Sudarma dan panitia pertandingan, Ade Setiawan S.E. mendukung atlet agar terlindungi dari segala risiko yang terjadi ketika melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Muaythai.