Koperasi Diimbau Kuatkan Cadangan

Menghadapi pandemi covid-19 yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi ke arah negatif memungkikan akan terjadi kredit macet (NPL) cenderung tinggi.

208
 I Wayan Murja

Denpasar (bisnisbali.com)-Menghadapi pandemi covid-19 yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi ke arah negatif memungkikan akan terjadi kredit macet (NPL) cenderung tinggi. Termasuk di koperasi, sehingga penting untuk membuat atau menguatkan cadangan dari sekarang.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Bali I Wayan Murja saat ditemui di Denpasar belum lama ini, mengatakan, jika dibuka, NPL di koperasi cukup tinggi. Hanya saja saat ini tertutupi dengan pemberian relaksasi kepada nasabah.

Namun jika suatu saat perekonomian sudah membaik dan relaksasi selesai, Murja mengatakan NPL akan keliatan dan menumpuk. Oleh karena itu, bagi koperasi yang masih mampu diharapkan bisa menata dari sekarang untuk membuat cadangan. “Aset yang kita terima dari debitur itu kan nilainya akan turun.  Jualnya ga bisa sesuai apa yang diharapakan sebelum pandemi. Ini harus di cadangan dananya. Kerugian di cadangan dari sekarang,” ungkapnya.

Apabila, lanjut Murja mengatakan, nanti saat mereal cash aset tersebut tidak sesuai dengan harapan, maka cadangan yang dibentuk saat ini bisa diambil. Untuk itu, dia mengimbau dari sekarang koperasi sudah bisa membentuk cadangan untuk mengover kerugian. “Bagaimana kalau KSP yang tidak mampu? Ini sulit saya jawab. Pastinya akan repot,” ungkapnya.

Demikian Murja mengatakan, cadangan yang dibentuk bisa berupa cadangan piutang tidak tertagih atau cadangan yang tujuannya meng-cover risiko. “Jika dulu piutang tidak tertagih dicadangan 100 persen, sekarang mungkin bisa 200 persen. Tetapi konsukuensinya SHU kecil, bahkan sampai rugi. Tidak apa, itu dilakukan untuk menyelamatkan usaha ke depan,” imbuhnya. *wid