Gubernur Koster Ajak Pegawai Turun ke Desa

Gubernur Bali Wayan Koster mencanangkan Program Desa Kerthi Bali Sejahtera.

281
PUKUL GONG - Pencanangan program Desa Kerti Bali Sejahtera ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Koster.

Tabanan (bisnisbali.com) – Gubernur Bali Wayan Koster mencanangkan Program Desa Kerthi Bali Sejahtera. Program tersebut melibatkan seluruh ASN dan Non ASN Pemprov Bali sebagai Tim Desa Kerthi Bali Sejahtera yang akan bertugas mendampingi dan memfasilitasi percepatan pelaksanaan program prioritas di tingkat desa dalam upaya membangkitkan Gerakan Semesta Berencana Membangun Bali dari Desa.

Pencanangan pelaksanaan program Desa Kerti Bali Sejahtera ini dilaksanakan secara secara Luring maupun Daring serentak di 716 desa dan 1.493 desa adat yang ada di Bali, dipusatkan di Desa Selabih Kecamatan Selemadeg Barat Kabupaten Tabanan pada, Sabtu (16/10). Pencanangan Program Desa Kerthi Bali Sejahtera ditandai dengan Pemukulan Gong oleh Gubernur Bali.

Dalam kesempatan tersebut Koster mengungkapkan, seluruh pegawai diberdayakan dengan membentuk Tim Desa Kerti Bali Sejahtera yang dikelompokkan berdasarkan asal desa dan desa adat yang ada di seluruh Bali. Program ini selain untuk memfasilitasi percepatan pelaksanaan program prioritas di tingkat desa, menurutnya program ini juga memberi kesempatan bagi pegawai untuk menjalankan tugas sebagai warga di desa masing-masing.

“Hari kerja atau hari libur bisa turun ke melaksanakan program ini sekaligus juga sambil manyama braya. Jadi selain bertugas sebagai pegawai, juga turun membantu masyarakat sekaligus membangun desa,” tuturnya.

Jelas Koster, Tim Desa Kerti Bali Sejahtera ini dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan Provinsi Bali melalui Gerakan Semesta Berencana Membangun Bali dari Desa. Terangnya, tim ini akan bertugas sebagai mediator dan fasilitator. Selain itu, bertugas mensosialisasikan, memberdayakan, bekerja sama dengan para pihak guna mempercepat pelaksanaan program pembangunan pemerintah Provinsi Bali yang ada di tingkat desa, kelurahan dan desa adat.

Ada pun yang menjadi tujuan umum program ini adalah menghadirkan pegawai pemerintah Provinsi Bali di tengah-tengah masyarakat untuk membumikan kebijakan dan program sebagai implementasi visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Sementara tujuan khususnya melalui Tim Desa Kerti Bali Sejahtera para pegawai ini diharapkan akan berperan langsung dan aktif di tengah-tengah masyarakat melaksanakan program pembangunan yang berskala desa.

“Melakukan interaksi langsung berupa interaksi sosial dengan masyarakat dan perangkat desa untuk menggali informasi tentang potensi, permasalahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan Pemerintah Provinsi Bali di tingkat desa,” ujarnya.

Koster juga berharap, Tim Desa Kerti Bali Sejahtera berkewajiban memahami secara utuh produk hukum, kebijakan dan program. Di antaranya, percepatan pelaksanaan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Desa/Kelurahan dan Desa Adat sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dengan slogan “Desaku Bersih Tanpa Mengotori Desa Lain,” percepatan pelaksanaan Program Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, dan percepatan pelaksanaan Program Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020.

“Semua kebijakan itu harus dipahami dengan baik oleh seluruh aparat yang akan terjun ke lapangan karena setiap aparatur diberi tugas menyosialisasikan dengan baik,”pungkasnya.

Sementara itu di akhir acara Gubernur Koster menyempatkan diri berkomunikasi secara virtual dengan sejumlah Bupati. Salah satunya dengan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta S.Sos. pada kesempatan tersebut Koster mengungkapkan, November mendatang sudah ada 20.100 lebih wisatawan mancanegara (wisman) yang melakukan pemesanan atau booking tempat di sejumlah hotel di kawasan Nusa Dua, Kuta, Ubud, serta Sanur. Harapannya, itu akan membantu bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung yang sangat turun akibat pandami saat ini. *ad