Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliPetani Bawang Putih di Penebel Hasilkan 10 Ton Per Hektar

Petani Bawang Putih di Penebel Hasilkan 10 Ton Per Hektar

Sejumlah petani bawang putih di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, mampu mengantongi produksi hingga 10 ton per hektar pada musim panen saat ini.

Tabanan (bisnisbali.com) –Sejumlah petani bawang putih di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, mampu mengantongi produksi hingga 10 ton per hektar pada musim panen saat ini. Panen bawang putih ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian yang sebelumnya mengalokasikan hingga 50 hektar bantuan benih bawang putih ke Kabupaten Tabanan tahun 2021.

Plt. Kabid Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan  I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi, S.P., Rabu (13/10) mengungkapkan tahun ini total 50 hektar bantuan benih bawang putih dari pemerintah pusat memasuki musim panen sekarang. Bantuan 50 hektar bantuan benih bawang putih tersebut dibudidayakan di empat tempat di Kecamatan Penebel sebagai sentra produksi selama ini.

Empat kelompok pengembangan bawang putih meliputi Tempek Babahan Subak Aye seluas 15 hektar, Tempek Utu Subak Aye Babahan 15 hektar, Subak Srinadi Senganan 10 hektar dan Tempek Suka Candi di Subak Merta mencapai 10 hektar. Pengembangan bawang putih di Kecamatan Penebel periode tanamnya hampir berbarengan, yakni Juni atau setelah periode pengembangan padi lokal. “Saat ini sudah memasuki musim panen dan hasilnya cukup lumayan sesuai harapan,” jelasnya.

Hal itu tercermin dari penghitungan ubinan yang menghasilkan bawang putih di masing-masing subak di kisaran 8-10 ton per hektar. Dari sisi volume, produksi menggunakan pola konvensional ramah lingkungan ini tergolong tinggi, namun masih bisa ditingkatkan lagi. Sekitar 10-20 persen hasilnya sesuai harapan dari program pemerintah pusat akan dimanfaatkan kembali sebagai benih untuk memenuhi kebutuhan musim tanam berikutnya. “Sama seperti bantuan benih bawang merah, 10-20 persen ditanam kembali sehingga pengembangannya menjadi berkelanjutan,” ujar Wicahyadi.

Ditambahkannya, tingginya volume produksi bawang putih dibarengi harga jual di tingkat petani yang masih menjanjikan saat ini. Menurutnya, dari penawaran sejumlah pengepul, hasil petani bawang putih ada yang ditawar hingga Rp 15 ribu per kilogram untuk kualitas kering. ‘’Harga tersebut lumayan tinggi atau masih memberi keuntungan bagi petani,” pungkasnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer