Tabanan (bisnisbali.com) –Akhirnya kelompok nelayan di Kabupaten Tabanan mulai disasar kredit program pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tidak pelak bantuan modal usaha disertai subsidi bunga oleh bank penyalur ini menjadi angin segar bagi nelayan dalam menghadapi musim tangkap di penghujung tahun 2021.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa, Jumat (8/10) mengungkapkan pihaknya menyambut gembira adanya program KUR yang mulai menyasar kelompok nelayan di Tabanan. Bantuan penguatan modal ini sangat dibutuhkan dan dinanti-nantikan, terlebih menyambut musim tangkap lobster dan ikan mulai Oktober hingga April tahun depan.
Menurutnya, pemberian akses KUR ke kelompok menjadi angin segar bagi nelayan tangkap di tengah tidak adanya bantuan hibah dari pemerintah akibat pandemi Covid-19. Dua komoditas yang akan menjadi potensi tangkapan nelayan dalam jumlah lebih besar dari biasanya, yakni lobster serta ikan ekspor jenis layur dan kapasan. “Jadi, satu-satunya harapan nelayan untuk bisa mengambil untung pada musim tangkap ini adalah dari kredit program KUR,’’ tuturnya.
Program KUR Khusus Mesari 1 dari Bank BPD Bali disosialisasikan belum lama ini. Sosialisasi oleh Bank BPD Bali Cabang Tabanan perihal KUR tersebut disambut antusias oleh sejumlah ketua kelompok nelayan. Mereka langsung melakukan koordinasi dengan para anggota.
Arsana Yasa yang juga Anggota DPRD Kabupaten Tabanan menjelaskan, selama pandemi yang mengakibatkan turunnya pemasaran hasil tangkap sekaligus pendapatan nelayan, sekitar 66 kelompok dengan jumlah anggota 10-12 orang tidak memiliki alat tangkap memadai. Kondisi itu menyebabkan dari 240 armada yang ada hanya 68 yang aktif berlayar. “Sekarang ada harapan memiliki alat tangkap, pasti disambut baik oleh nelayan. Sebab, melaut dengan alat tangkap seperti bubu, ancut dan gillnet akan terpenuhi melalui kredit KUR,” sebutnya.
Sementara itu, Kabid Kredit Bank BPD Bali Cabang Tabanan I.B. Purwa Pidada menyampaikan, pihaknya mulai menyasar kelompok usaha produktif di Tabanan agar bisa dijangkau KUR. Upaya ini mencerminkan keberpihakan Bank BPD Bali dalam ikut menggerakkan kelompok usaha kecil atau UMKM di Pulau Dewata.
Penyaluran KUR untuk kelompok sebelumnya jarang karena pihaknya lebih fokus memberikan KUR untuk perorangan. Itu terjadi karena tidak semua anggota kelompok mengajukan kredit KUR. “Sebenarnya KUR ini sudah banyak disalurkan ke berbagai sektor usaha, hanya lebih kepada perorangan,” kilahnya.
Program KUR Mesari yang rencananya diluncurkan oleh Bank BPD Bali dalam waktu dekat fokus menyasar kelompok usaha produktif tidak terkecuali kelompok nelayan di Tabanan. KUR Mesari merupakan program Bank BPD Bali yang terdiri dari tiga jenis, yakni KUR Khusus Mesari 1, KUR Mesari 2 dan KUR Mesari 3. Masing-masing jenis KUR Mesari tersebut dibedakan atas peruntukan dan fasilitas subsidi bunga, namun semuanya tanpa jaminan.
KUR Khusus Mesari 1 dengan plafon mencapai Rp 10 juta per orang diperuntukkan kelompok usaha produktif. Per kelompok dialokasikan hingga Rp 500 juta ditambah benefit di antaranya subsidi bunga 3 persen selama dua tahun untuk debitur kategori lancar. Program KUR Mesari 2 dikhususkan untuk perorangan yang plafonnya sampai Rp 10 juta dan KUR Mesari 3 untuk perorangan dengan plafon mencapai Rp 50 juta. *man