Gianyar (bisnisbali.com) – Pemerintah Kabupaten Gianyar diminta tetap berkomitmen membangun pasar rakyat guna menggerakkan perekonomian. Revitalisasi pasar rakyat merupakan bagian pembangunan pusat-pusat perekonomian yang diharapkan menjadi pengungkit ekonomi termasuk saat pandemi Covid-19.
Ketua Komisi III DPRD Gianyar Putu Gede Pebriantara di sela-sela Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kabupaten Gianyar, Senin (4/10) mengatakan sebelum pandemi pemkab sudah didorong membangun atau merevitalisasi pasar rakyat menggunakan dana APBD. Terbukti beberapa pasar rakyat telah berhasil direvitalisasi seperti di Bedulu dan Batubulan.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menjelaskan, pandemi membuat PAD Gianyar mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan pembangunan pasar rakyat tertunda karena dana PAD untuk belanja daerah bersifat rutin dan prioritas. Keterpurukan PAD menjadi indikator bagi pemerintah daerah untuk mendapatkan dana pinjaman guna membangun pasar. Salah satunya, Pemkab Gianyar memanfaatkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk merevitalisasi pasar rakyat.
Pebriantara menyampaikan, dana PEN digunakan untuk pembangunan fisik terutama fasilitas umum, baik dalam bentuk rumah sakit, sekolah, pasar maupun infrastruktur. Pembangunan ini dalam usaha pembangkitan ekonomi rakyat. Saat ini pembangunan Pasar Rakyat Silakarang dan Pasar Rakyat Beng mendapat prioritas menggunakan dan PEN. Sebelumnya kedua pasar ini sudah diusulkan direvitalisasi, namun sempat tertunda saja akibat pandemi.
Setelah melalui proses revitalisasi, diharapkan Pasar Rakyat Silakarang dan Pasar Rakyat Beng dapat difungsikan secara maksimal. “Pasar rakyat merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat dan sentra pertemuan pembeli dan penjual sehingga mesti disiapkan secara representatif,” tambahnya. *kup