Denpasar (bisnisbali.com) –Pasar Badung di Kota Denpasar menjadi salah satu dari delapan pasar di Indonesia yang diujicoba menerapkan SOP PeduliLindungi. Penerapan SOP PeduliLindungi tersebut hingga kini masih menunggu barcode dari Departemen Kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata saat dimintai konfirmasinya, Jumat (1/10). “Persiapan sudah kami lakukan, tinggal menunggu barcode dari Departemen Kesehatan,” katanya.
Persiapan yang dilakukan berupa vaksinasi kepada seluruh pedagang dan keluarga pedagang yang mendukung penerapan SOP ini nantinya. Pihaknya telah melakukan peninjauan. Dari peninjauan itu ada beberapa kendala yang ditemui berupa jumlah pintu masuk yang banyak serta pengguna aplikasi yang merupakan pengunjung pasar tradisional tidak semua mempunyai aplikasi. “Kami akan uji coba dulu sembari sosialisasi,” ungkap Gus Kowi, panggilan akrabnya.
Terkait jumlah pintu masuk yang banyak, Gus Kowi menyebut akan menempatkan petugas di masing-masing pintu. Petugas bakal membantu menyosialisasikan, mengedukasi dan membantu penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Bagi yang tidak memiliki teknologi pendukung (android) dicarikan solusinya setelah ini. “Kami akan uji coba dulu. Nanti akan kami evaluasi berapa persen yang terkendala tidak memiliki aplikasi, android atau lainnya,” ujarnya.
Dikatakannya, sistem di pasar tidak bisa terlalu ketat, karena akan berdampak pada sepinya pengunjung. Sebab, pengunjung di pasar rakyat tidak seperti pengunjung di mal. Jadi, harus diperhatikan dan dicarikan jalan keluarnya. *wid