Denpasar (bisnisbali.com) –Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat lemahnya ekonomi masyarakat, perawatan kecantikan tidak ditinggalkan. Hal ini dikarenakan perawatan kecantikan menjadi kebutuhan vital bagi sebagian masyarakat. Perawatan berkelanjutan lebih diminati konsumen yang mengharuskan seseorang tinggal atau tidak keluar rumah setelah melakukan perawatan.
Branch Manager pada salah satu klinik kecantikan di Denpasar, Ni Luh Dian Rismayanthi, saat ditemui belum lama ini mengatakan, perawatan berkelanjutan sangat efektif dilakukan di tengah pandemi. Ini karena masyarakat memiliki banyak waktu di rumah sehingga perawatan bisa dilakukan dengan maksimal.
Perawatan yang dimaksudkannya bertujuan memperbaiki tekstur kulit dan sebagainya yang membutuhkan perawatan berkelanjutan. “Seperti perawatan Laser Factional CO2 untuk bopeng, setelah perawatan akan ada efek memerah pada wajah tiga hingga lima hari dan tidak boleh kena sinar matahari. Jadi, akan lebih baik jika setelah perawatan tersebut, konsumen tetap tinggal di rumah,” ujarnya.
Dalam teknis perawatan, Dian tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Saat ini karyawan yang dipekerjakannya hanya setengah dan satu dokter praktik setiap harinya. Konsumen diwajibkan memesan jadwal terlebih dahulu bila ingin melalukan perawatan. Pihaknya juga melakukan swab antigen setiap minggu sekali untuk karyawan.
Prokes penerimaan pasien dari awal sampai masuk ruangan sangat diperhatikan mulai mencuci tangan, cek suhu dan wajib hand sanitizer. “Ruangan setelah dipakai satu pasien wajib disterilisasi, seprai dan lainnya satu kali pakai,” terang Dian Rismayanthi sembari menambahkan, ruangan juga di-fogging dengan mesin khusus dan setiap pagi disterilisasi menggunakan UV Lamp. *wid
