Jakarta (bisnisbali.com) – Sebagai langkah mendorong percepatan pertumbuhan startup energi di Indonesia, PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan program Pertamina XScouts sebagai platfom kolaborasi open innovation antara Pertamina dan founder startup energi yang secara resmi dibuka melalui acara One Day Virtual Talks bertajuk “Shaping the Future of Energy”, Rabu, (29/9).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengutarakan, Pertamina mengundang potential startup untuk berkolaborasi dalam konteks mutual benefit. Kesempatan kolaborasi pengembangan innovation to business tersebut terbuka bagi start up khususnya di bidang energi bersih, elektrifikasi, petrokimia dan teknologi pendukungnya, yang memiliki tantangan tersendiri.
“Harapan kami, dengan Pertamina XScouts ini dapat turut membangkitkan gairah inovator-inovator unggul Indonesia untuk membawa inovasinya menjadi business value berkolaborasi dengan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional,” ungkap Nicke.
Bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan antara Pertamina dan Startup, imbuh Nicke, dapat berupa aplikasi teknologi hasil inovasi, kerja sama perluasan channel to market, access to expertise, dan kerja sama bisnis lainnya.
“Dalam konteks mutual benefit, kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, bagi Start Up dan Pertamina,” imbuh Nicke.
Nicke menegaskan, bergairahnya innovation to business di bidang energi ini tentunya juga akan menciptakan lebih banyak pilihan menarik bagi pasar sehingga akan semakin mempermudah terjadinya transisi energi dalam mendukung pencapaian target Energy Mix dan meningkatkan perekonomian nasional yang erat kaitannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta komitmen ESG perusahaan.
Pertamina XScouts, sebuah program Open Innovation yang digulirkan Pertamina, turut diapresiasi oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Menurutnya, inovasi diperlukan untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) untuk menjaga ketahahanan energi dan memastikan pembangunan energi yang berkelanjutan.
Dadan menyebutkan, startup bidang energi dibutuhkan untuk mendorong pencapaian komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan EBT karena dapat memprakarsai proyek energi terbarukan, menggairahkan iklim investasi, menciptakan inovasi di bidang energi, memanfaatkan potensi energi terbarukan menjadi energi listrik atau substitusi energi lainnya seperti biofuel dan biomassa.
“Kami menyambut inovasi-inovasi para generasi muda, sehingga dapat mendorong energi yang semakin bersih dan tumbuh ekosistem bisnis baru oleh insan yang inovatif,” pungkas Dadan.Sejalan dengan hal tersebut, berbagai inkubator dari Universitas menyambut baik program Pertamina XScouts dan siap mendukung program ini untuk kolaborasi yang lebih baik.
“Program Pertamina XScouts merupakan program yang sangat baik dan fokus pada penciptaan value creation secara jangka panjang, bukan sekedar kompetisi semata. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang baik bagi pengembangan start up bidang energi. Kami dari universitas siap untuk bekerja sama dan menyiapkan start up binaan yang relevan di bidang energi bersih, EBT, petrokimia, elektrifikasi, dan future technology,” ujar Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih selaku Wakil Rektor Bidang Research, Innovation, and Community Development Universitas Airlangga saat audiensi beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan Sekretaris Bidang Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis LPIK ITB, Santi Novani. Menurutnya, ada beberapa bidang start up energi yang relevan seperti carbon emission capture, solar PV, dan clean energy lainnya yang berpeluang untuk dikolaborasikan bersama Pertamina sehingga manfaat jangka panjang dapat dirasakan oleh kedua belah pihak.
“Program Pertamina XScout menjadi momen yang bagus dalam merangkul inovator agar dapat berkembang untuk mendapatkan akses pasar yang selama ini menjadi kendala dalam pengembangan start up energi.” ungkap Santi.
Direktur Inkubasi Bisnis ITB, Dina Dellyana mengutarakan bahwa tantangan startup bidang energi sangat besar dan banyak action yang harus dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut. “Pertama, meningkatkan awareness untuk membangun solusi energi yang dijembatani melalui Pertamina XScouts. Aspek selanjutnya adalah access to expert dan market yang selama ini menjadi kendala dapat diakomodir melalui program XScouts ini,” ujar Dina.
Dukungan juga disampaikan oleh CEO Batex Energi Mandiri, Rina Wiji Astuti yang menekankan banyaknya tantangan dalam pengembangan startup energi seperti pengembangan produk, akses pasar dan modal. “Kolaborasi diperlukan antara startup, perusahaan, incubator, dan instansi pemerintah sehingga kami dapat menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi ekspektasi pasar sehingga dapat menciptakan ketahanan energi di Indonesia,” pungkas Rina. *rah