Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliTren Wisata akan Berubah, Tabanan Berpeluang Dilirik Pasar

Tren Wisata akan Berubah, Tabanan Berpeluang Dilirik Pasar

Berwisata di tengah pandemi sejalan dengan melandainya kasus Covid-19 berpotensi mengalami perubahan tren yaitu menyasar kunjungan ke objek yang mengandalkan wisata alam.

Tabanan (bisnisbali.com) –Berwisata di tengah pandemi sejalan dengan melandainya kasus Covid-19 berpotensi mengalami perubahan tren yaitu menyasar kunjungan ke objek yang mengandalkan wisata alam. Bercermin dari itu, Kabupaten Tabanan yang kaya akan potensi tersebut memiliki peluang dilirik pasar seperti halnya usaha hotel dan restoran.

Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Tabanan I Gusti Bagus Made Damara, Senin (27/9) menyatakan, menurunnya angka kasus positif Covid-19 dan penurunan level PPKM di Bali tampaknya akan membuat geliat wisata di Pulau Ddewata semakin baik. Itu ditandai meningkatnya angka kunjungan wisatawan domestik yang masih menjadi potensi pasar paling nyata sebelum dibukanya pariwisata Bali untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Mulai menggeliatnya pariwisata khususnya pangsa pasar domestik maka tren berwisata di tengah pandemi pun mengalami perubahan. Jika sebelumnya pariwisata bersifat mice dengan mengunjungi pusat-pusat keramaian banyak diminati dan bermunculan, ini nantinya akan bergeser atau berubah tren ke arah berwisata bersifat keluarga atau individu dengan tujuan tempat wisata mengandalkan keindahan alam terbuka sekaligus menjadi tujuan wisata paling aman di tengah pandemi. “Quality tourism pasti akan terjadi dengan adanya Covid-19, sehingga mau tidak mau pelaku atau penyedia akomodasi pariwisata harus mengikuti tren berwisata tersebut,” tuturnya.

Menurutnya, Kabupaten Tabanan yang memiliki potensi keindahan alam dan fasilitas penunjang di sektor pariwisata memiliki peluang menggaet wisatawan domestik namun berkualitas. Terlebih lagi di tengah belum kembali normalnya perjalanan wisata ke luar negeri, sehingga banyak calon wisatawan melakukan perjalanan wisata di dalam negeri dan salah satunya Bali termasuk Kabupaten Tabanan akan menjadi pilihan.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, lanjut Damara, kini tinggal bagaimana cara  mengemas potensi yang ada agar mampu menjadi daya tarik dan dikenal banyak orang. Potensi alam di Tabanan cukup banyak, namun salah satu yang bisa diangkat adalah berwisata perkebunan kopi.

Agar menarik, potensi tersebut diperkenalkan kepada wisatawan dalam bentuk narasi atau bercerita segala sesuatu terkait kopi. Mulai terkait tanah yang digunakan untuk budi daya, keindahan alam, bagaimana biji kopi diolah hingga disajikan dalam bentuk minuman. “Narasi tentang sebuah atraksi wisata penting karena orang bisa mengeksplor sekaligus teredukasi. Bahkan, itu bisa berkembang ke bisnis fasilitas penunjang seperti home stay bagi wisatawan,” ujarnya.

Dikatakannya, pola berwisata dengan mengangkat potensi alam akan membuat masing-masing potensi destinasi wisata yang selama ini ditawarkan oleh desa wisata menjadi tidak monoton atau tidak sama. Model berwisata model ini sudah banyak diadopsi oleh sejumlah daerah di Yogyakarta yang diperkenalkan melalui medsos. Jika Tabanan fokus di sektor agro yang mana nantinya pariwisata adalah sebuah bonus, itu bukan sesuatu yang mengada-ada untuk bisa dicapai. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer