Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliSerapan Bulog Bali Meningkat

Serapan Bulog Bali Meningkat

Serapan Bulog Kantor Wilayah Bali terhadap produk pertanian khususnya beras meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Denpasar (bisnisbali.com) –Serapan Bulog Kantor Wilayah Bali terhadap produk pertanian khususnya beras meningkat di tengah pandemi Covid-19. Hingga akhir September ini, serapan telah mencapai 5.789 ton atau sekitar 81 persen dari target tahun 2021.

Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Bali Suhardi mengatakan, selama ini serapan (pengadaan) beras di Bali cukup sulit. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti Bali bukan daerah surplus beras dalam artian cukup untuk dikonsumsi masyarakat. Faktor lainnya yaitu kualitas beras yang dihasilkan petani di Bali bagus sehingga membuat harga tinggi. Harga tinggi membuat Bulog sulit menyerap. “Harga gabah kering panen (GKP) di Bali saat ini Rp 4.700 per kilogram. Sementara GKP yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 4.200 per kilogram,” ungkapnya saat ditemui, Senin (27/9).

Meski begitu, serapan Bulog Bali tahun ini cukup bagus dan sudah mencapai sekitar 81 persen dari yang ditargetkan 7.100 ton beras. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2-3 tahun lalu. Menurutnya, pandemi Covid-19 memberi pengaruh terhadap meningkatnya serapan beras di Bali akibat sepinya pariwisata.

Suhardi menjelaskan, Bulog akan menyerap beras petani saat harga di pasaran jatuh. Sebaliknya jika harga tinggi, Bulog tidak melakukan serapan. Ketika harga beras tinggi, Bulog juga memiliki kewajiban menyalurkan dengan harga sesuai ketentuan.

Ditambahkannya, di tengah pandemi Covid-19 saat ini aktivitas pariwisata di Bali minim, daya beli dan jumlah konsumsi juga minim. Hal ini memberi pengaruh terhadap harga beras atau padi di petani yang lebih rendah, sehingga serapan dari Bulog pun menjadi lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer