Gianyar (bisnisbali.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendukung dan menggerakkan perekomian masyarakat dengan mendorong UMKM untuk bangkit dan naik kelas di masa pandemi Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan hal ini di sela-sela Workshop Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif di Amphiteater Bali Purnati, Batuan, Gianyar, Sabtu (25/9).
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, cara dan usaha untuk meningkatkan dan menstabilkan perekonomian salah satunya dengan pendampingan dan pelatihan secara offline dan online. Apalagi Kabupaten Gianyar dan Provinsi Bali umumnya menyimpan banyak potensi dan sangat kaya akan atraksi pariwisata serta budaya, mulai dari keindahan alam, kesenian hingga wisata kuliner. ‘’Kemenparekraf sangat mendukung pelestarian alam, budaya dan kesejahteraan,’’ sebutnya.
Pihaknya mendukung pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat ikut terlibat dalam program-program Kemenparekraf seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (BEKUP), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), Bedah Desain Kuliner Nusantara (Bedakan), Bedah Gerai Kuliner (Bergerak) serta Inkubasi Fashion dan Kriya. Kemenparekraf bekerja sama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata. “Di Kabupetan Gianyar tentunya kita sudah tahu. Di sini banyak sekali kerajinan yang bisa dikembangkan dan naik kelas menjadi tingkat internasional,” kata Sandiaga Uno.
Menurutnya, workshop membahas terkait peningkatan kualitas hasil kerajinan di Kabupaten Gianyar sehingga bisa terus naik kelas dan akhirnya bisa bersaing di kancah internasional. “Ada pelaku profesionalisme yang akan kita undang untuk meningkatkan kualitas para perajin, sehingga akan ada peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas,” tegasnya.
Wakil Bupati Gianyar A.A. Gde Mayun didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Camat Sukawati dan Kapolsek Sukawati menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kemenparekraf yang telah memperhatikan pariwisata Gianyar secara khusus dan pariwisata Bali secara umum.
Dikatakannya, Kabupaten Gianyar tergantung hampir 90 persen dari pariwisata. Turunnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19, pendapatan daerah menjadi terjun bebas. “Harapan masyarakat membangkitkan kembali pariwisata Gianyar dan Bali serta pariwisata Indonesia mesti menjadi perhatian pemerintah pusat,” ungkapnya. *kup