Gubernur Siap Fasilitasi Kartu Khusus Pendonor Usia Lanjut

Terjaganya persediaan kantung darah sangat penting untuk menyelamatkan nyawa banyak manusia, terlebih saat masa pandemi Covid-19. Untuk itu, kesadaran masyarakat dapat terpacu untuk mengikuti donor darah.

191
DONOR DARAH - Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Ketua Umum PDDI, Komjen Pol (Purn) Drs. H Adang Daradjatun dan Ketua PDDI Daerah Bali, Ketut Pringgantara meninjau kegiatan donor darah, di Tuban, Badung Sabtu (25/9).

Mangupura (bisnisbali.com) – Terjaganya persediaan kantung darah sangat penting untuk menyelamatkan nyawa banyak manusia, terlebih saat masa pandemi Covid-19. Untuk itu, kesadaran masyarakat dapat terpacu untuk mengikuti donor darah. Hal inilah yang terus digalakkan oleh Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI). Seperti yang dilakukan pada Sabtu (25/9) serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) PDDI ke-43 di The Patra Bali Resort & Villas, Tuban, Badung, Bali.

Ketua PDDI Daerah Bali, Ketut Pringgantara dalam laporannya menyampaikan, PDDI setiap hari bergerak cepat terlebih di masa pandemi  ini untuk memenuhi kuota kantong darah di beberapa rumah sakit di kabupaten/kota se-Bali.

“Untuk memenuhi persediaan kantung darah, kami melakukan kegiatan Goes to Campus yang ada di Bali untuk merekrut generasi muda agar mereka mau ikut mendonorkan darahnya. Selain itu juga Goes to Milenial untuk mendatangi generasi muda yang berusia 17 tahun. Kami juga mendatangi banjar-banjar di Bali agar masyarakat juga ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya,” ungkap Ketut Pringgantara.

Bahkan, PDDI memiliki gerakan sosial Simatupang (Siang Malam Tunggu Panggilan) untuk memenuhi kebutuhan darah terlebih ketika ibu melahirkan atau yang membutuhkan darah dengan cepat bisa diatasi.

Ketut Pringgantara berharap kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberikan perhatian kepada “Pahlawan Donor Darah” yang telah “Sepuh” atau berusia lanjut agar diberikan kartu khusus. Disampaikan Ketut Pringgantara, pengalaman selama ini mereka para pendonor darah yang sudah lanjut usia tidak mendapatkan pelayanan di rumah sakit dengan baik bahkan mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan.

“Pengalaman saya ketika mengikuti donor darah di India, saat balik ke Tanah Air dan ketika menyerahkan passport di bandara, mereka staf bandara berdiri memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih karena kita telah berdonasi darah di negara mereka. Seperti itu apresiasi mereka kepada para pendonor darah,” ungkapnya.

Untuk itu, ia kembali berharap agar Gubernur Bali bisa memberikan perhatian lebih kepada “Pahlawan Donor Darah” yang telah mendedikasikan hidupnya selama ini untuk terus membantu ketersediaan kantung darah di Bali.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster langsung menyanggupi permintaan Ketua PDDI Daerah Bali, terkait kartu khusus bagi usia lanjut di Bali. Ia langsung meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya segera menindaklanjutinya.

“Pak Kadis Kesehatan, tolong langsung proses pak. Langsung terbitkan kartunya, dibuatkan data base dengan baik. Buatkan sistem aplikasinya, supaya ketahuan datanya. Ini sesuatu yang penting untuk menolong masalah kemanusiaan. Saya setuju untuk terbitkan kartu khusus itu, dan nanti mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Saat masuk rumah sakit bisa mendapat pelayanan khusus, agar tidak ngantre lama,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PDDI, Komjen Pol (Purn) Drs H Adang Daradjatun menyampaikan kehadiran Gubernur Koster pada kegiatan Donor Darah dalam rangka HUT PDDI ke-43 mencerminkan jika pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepada kesetiakawanan sosial.

“Tugas utama PDDI adalah untuk membantu PMI dalam mengajak masyaraakat untuk melakukan donor darah. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada masayarakat yang pada kesempatan ini ikut mendonorkan darahnya,” ungkapnya. *rah