Gianyar (bisnisbali.com) – Selain melakukan inovasi produk, pelaku usaha dituntut menggarap pasar online selama pandemi Covid-19. Kemampuan dalam perdagangan elektronik (e-commerce) membuat pelaku usaha tidak hanya menggarap pasar konvensional melainkan juga bisa menjangkau pasar lebih luas termasuk pasar eskpor.
Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta menyampaikan hal itu di sela-sela pelatihan e-commerce bagi usaha mikro sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Gianyar, Minggu (26/9). Menurutnya, permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM saat pandemi ini, pertama kurangnya pendampingan dari pemerintah dalam mengangkat UMKM menjadi naik kelas dan kedua kendala permodalan. Ini bisa dijembatani oleh sektor perbankan termasuk Pegadaian dengan memberikan pinjaman lunak yang bunganya lebih rendah.
Selain itu, UMKM dihadapkan dengan kendala pemasaran. Saat ini UMKM tidak bisa hanya mengandalkan penjualan konvensional yaitu berjualan melalui warung, toko dan dan toko seni. Setelah melakukan inovasi produk, UMKM dituntut mampu melaksanakan pengepakan yang baik. Produk berkualitas ini selanjutnya dipasarkan menggunakan e-commerce. “Dengan e-commerce UMKM tidak hanya menjangkau pasar di Bali melainkan juga pasar luar Bali termasuk pasar ekspor,” ucapnya.
Perwakilan Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop Devy Virdaratu mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM RI berupaya membantu upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya meningkatkan SDM pelaku usaha mikro. Salah satunya melalui pelatihan e-commerce untuk meningkatkan kemampuan digital pemasaran guna memperluas segmen pasar. “Pelaku UMKM juga dilatih memahami pemasaran menggunakan e-commerce, membuat akun Fanspage, Youtube dan media sosial lain, manajemen bisnis di era digital dan Branding Era Digital,” paparnya.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gianyar Wayan Arsana, pelaku UMKM tidak bisa lagi mengandalkan pemasaran secara konvensional saat ini. Dengan memanfaatkan e-commerce, pelaku usaha dapat mencapai pasar yang tanpa batas. Pelaku usaha kuliner, kerajinan tangan dan furniture, tekstil dan fashion, kecantikan dan kesehatan, produk pertanian dan peternakan, buah dan sayuran bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Berbagai produk kreatif bisa dipasarkan lintas kota/provinsi melalui situs e-commerce yang ada di Indonesia (Tokopedia, Shopee, BukaLapak dan lainnya). *kup