Bali akan Selektif Pilih Wisman

Rencana Bali akan dibuka untuk wisatawan mancanegara (wisman) mulai diwacanakan seiring tren penurunan kasus Covid-19.

356
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace).

Denpasar (bisnisbali.com) – Rencana Bali akan dibuka untuk wisatawan mancanegara (wisman) mulai diwacanakan seiring tren penurunan kasus Covid-19. Namun, Pulau Dewata kemungkinan selektif memilih negara asal wisman mengingat kasus covid di beberapa negara kembali meningkat.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menjadi narasumber di Hotel Puri Santrian, Minggu (26/9). Pihaknya telah mencatat beberapa negara berdasarkan lama tinggalnya di Bali. “Empat negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Rusia rata-rata tinggalnya di Bali dua minggu. Tetapi itu juga tergantung regulasi, karenanya kita harus benar-benar menyiapkan,” jelasnya.

Pemerintah juga telah menyiapkan grand design skema wisman di Bali. “Dalam grand design tersebut mengatur skema wisatawan mulai dari pintu kedatangan hingga testing. Bagi yang positif akan dirujuk ke rumah sakit, sedangkan yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina. Skema berwisata hingga keberangkatan ke negara asal,” ungkapnya.

Untuk menjamin keamanan, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan TNI/Plri guna menjaga secara ketat pintu-pintu masuk Bali, baik di bandara maupun pelabuhan. Dengan demikian orang-orang yang masuk ke Bali benar-benar steril dan bebas dari Covid-19.

Wagub Cok Ace juga mengatakan persiapan internal saat ini benar-benar harus dikebut agar bisa membuka pariwisata Bali, seperti term-term regulasi dalam Permenkumham Nomor 34 Tahun 2021. Pemerintah pun harus menyiapkan berbagai skenario untuk menghadapi kemungkinan terburuk. “Kita harus siapkan plan A, plan B dan seterusnya. Kita tidak ingin seperti negara lain seperti Singapure yang awalnya sudah mau berdamai dengan Covid-19, namun sekarang menghadapi situasi buruk lagi,” terangnya.

Di bagian lain, Ketua PHRI Provinsi Bali ini memaparkan berbagai capaian dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Dari segi kesehatan Bali telah menjadi salah satu provinsi dengan capaian vaksinasi yang paling tinggi di Indonesia. Menurut data terakhir, Bali sudah mencapai hampir 97 persen vaksinasi pertama dan lebih dari 73 persen untuk vaksinasi kedua. Program vaksinasi akan terus digenjot agar September ini atau paling lambat awal bulan depan bisa tuntas baik vaksin dosis pertama maupun kedua.

Fasilitas kesehatan sudah disiapkan dengan begitu matang. Terdapat 62 RS rujukan Covid-19 dan 25 laboratorium PCR dengan kemampuan mengetes sampel lebih dari 4.000 per hari. Selain itu, tenaga kesehatan, obat-obatan hingga oksigen sudah sangat memadai di Bali.

Pelaku pariwisata telah menyiapkan diri dengan baik apabila Bali dibuka untuk wisman. Lebih dari 2.000 hotel, restoran dan destinasi pariwisata sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan rencananya 1.200 lagi akan menyusul. Sementara pelaku pariwisata hingga karyawannya rata-rata sudah divaksin dosis kedua. “Saat ini kami tengah menggenjot pemakaian aplikasi PeduliLindungi di setiap tempat umum di Bali,” tambah Cok Ace. *wid