Implementasi Digitalisasi, Pembayaran di Rumah Sakit Gunakan Transaksi Nontunai

Implementasi protokol kesehatan saat ini merupakan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan di setiap sektor kehidupan masyarakat, termasuk juga di wilayah Provinsi Bali

232
DIGITALISASI PEMBAYARAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho saat penandatanganan deklarasi komitmen digitalisasi pembayaran non tunai termasuk penggunaan QRIS di RS Bali Mandara, beberapa waktu lalu.

Denpasar (bisnisbali.com) –Implementasi protokol kesehatan saat ini merupakan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan di setiap sektor kehidupan masyarakat, termasuk juga di wilayah Provinsi Bali. Salah satunya adalah dengan implementasi digitalisasi di sektor kesehatan melalui digitalisasi transaksi pembayaran dengan Quick Response Indonesian Standard atau QRIS.

“Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia atau ARSSI wilayah Provinsi Bali telah secara resmi memberikan dukungan bagi semakin luasnya implementasi penggunaan QRIS di rumah sakit swasta yang ada di Bali dengan melakukan penandatanganan deklarasi komitmen digitalisasi pembayaran nontunai termasuk penggunaan QRIS,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho di Denpasar.

Menurut Trisno semakin luasnya penggunaan QRIS dalam transaksi pembayaran di rumah sakit merupakan sebuah kabar gembira bagi seluruh masyarakat Bali karena masyarakat semakin dimudahkan, selain itu juga dengan dukungan yang kuat dari insan rumah sakit swasta di Bali menjadi bukti bahwa digitalisasi merupakan sebuah kebutuhan dalam setiap segi kehidupan dan menjadi sebuah dorongan bagi terciptanya tatanan kehidupan era baru yang lebih baik.

Diakui implementasi QRIS ini di wilayah Bali telah mencapai 317.248 merchant (per 7 September 2021), yang di dalamnya termasuk juga rumah sakit – rumah sakit baik milik pemerintah daerah maupun swasta. Beberapa rumah sakit yang telah menggunakan QRIS dalam transaksi pembayarannya antara lain Rumah Sakit Puri Raharja, Bali Royal Hospital (BROS), Rumah Sakit Kasih Ibu, Surya Husadha Hopsital, BIMC Siloam, Rumah Sakit Umum Permata Hati dan masih banyak lainnya termasuk juga rumah sakit milik pemerintah daerah antara lain Rumah Sakit Bali Mandara, Rumah Sakit Mata Bali Mandara, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dan Rumah Sakit Sanglah.

Harapannya ke depan agar seluruh rumah sakit di wilayah Bali, yaitu sebanyak 72 RS di seluruh Bali, dapat segera memanfaatkan digitalisasi dalam memberikan pelayanan yang aman dan sehat kepada masyarakat termasuk dengan menggunakan QRIS. *dik