Denpasar (bisnisbali.com)-Penerapan scan aplikasi PeduliLindungi sebagai bukti telah mengikuti vaksinasi covid-19 di pasar tradisional nampaknya cukup terkendala. Mulai dari pengguna yang nampak masih awam serta pintu masuk di pasar tradisional cukup banyak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi keluarga pedagang pasar di Pasar Badung sebagai pelengkap ujicoba penerapan Aplikasi PeduliLindungi, Selasa (21/9) kemarin. Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan peninjauan terkait penerapan sistem scan aplikasi tersebut. Nantinya penerapan scan Aplikasi PeduliLindungi rencananya akan diujicobakan di Pasar Badung.
Hanya saja, dia menjelaskan, tentu banyak kendala yang akan dihadapi. Mulai dari pengguna terutama masyarakat lanjut usia yang terkadang masih awam terhadap penggunaan android. Disamping itu, banyaknya pintu masuk di pasar tradisional juga menjadi kendala dalam pengawasan. “Maka dari itu kami akam ujicobakan dulu nantinya di Pasar Badung. Selanjutnya baru bisa mendapatkan solusi apa yang ditawarkan,” jelasnya.
Ujicoba dilakukan lanjutnya menjelaskan, juga sebagai langkah sosialisasi kepada para pedagang dan pengunjung pasar terhadap keberadaan aplikasi tersebut. “Minimal nanti ada pengaruhnya terhadap penekanan laju penyebaran kasus positif covid-19,” terangnya.
Disinggung soal kapan ujicoba akan dilaksanakan. Gus Kowi panggilan akrabnya mengatakan, belum bisa dipastikan. Saat ini pihaknya masih melanjutkan pemberian vaksinasi kepada keluarga pedagang yang belum mendapatkan fasilitas di desanya masing-masing. Hal ini nantinya jadi pelengkap dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi. *wid