Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPembudidaya Ikan Didorong Alih Teknologi

Pembudidaya Ikan Didorong Alih Teknologi

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan budi daya ikan, Pemerintah Kabupaten Tabanan mendorong pemanfaatan alih teknologi dengan sistem bioflok.

Tabanan (bisnisbali.com) –Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan budi daya ikan, Pemerintah Kabupaten Tabanan mendorong pemanfaatan alih teknologi dengan sistem bioflok. Teknologi ini berpotensi meningkatkan produksi dan dalam cuaca hujan atau apa pun bisa tetap dijalankan. Pembudidaya lele, udang, patin dan nila bisa mengadopsinya.

Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., mendukung budi daya ikan dengan sistem bioflok di wilayahnya. Hal ini ditunjukkan melalui penebaran benih lele dengan sistem bioflok di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Mina Darma Bakti, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Minggu (19/9).

Kegiatan itu dihadiri Anggota DPR RI asal Marga Drs. I Made Urip, M.Si., Sekda Kabupaten Tabanan, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan, Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem, Camat Penebel, Perbekel Desa Riang Gede, pengurus dan seluruh anggota Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Darma Bakti.

Budi daya ikan lele dengan sistem bioflok di Kabupaten ini merupakan  bantuan aspirasi melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di wilayah Provinsi Bali. “Pembangunan perikanan pada hakikatnya adalah memanfaatkan sumber daya ikan secara optimal dan berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kelestariannya untuk kesejahteraan masyarakat baik melalui kegiatan budi daya, penangkapan, pengolahan maupun pemasaran hasil perikanan,” ujar Bupati Sanjaya.

Menurutnya, selama ini kegiatan perikanan budi daya yang melibatkan Pokdakan menunjukkan peningkatan yang sangat menggembirakan. Banyak kelompok mandiri yang berusaha di sektor perikanan, salah satunya Pokdakan Mina Darma Bakti Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel. Sampai saat ini di Kabupaten Tabanan sudah ada tujuh Pokdakan yang mengembangkan budi daya ikan dengan sistem bioflok dengan produksi mencapai 35 ton dalam setahun. “Hasil tersebut bisa meningkatkan produksi ikan di Tabanan yang berimbas pada meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan,” katanya.

Pihaknya mengharapkan kegiatan ini juga mampu memberikan alih teknologi kepada pembudidaya ikan serta meningkatkan produksi perikanan budi daya di Kabupaten Tabanan, khususnya budi daya ikan lele dengan sistem bioflok. Perikanan bioflok luar biasa dan sudah termasuk alih teknologi, sehingga dalam cuaca hujan atau apa pun bisa tetap dijalankan. Selain itu, pengembangan sistem bioflok tidak hanya lele, namun juga jenis udang, patin dan nila.

Pada kegiatan tersebut, Bupati Sanjaya menebarkan 12 paket atau 20.000 ekor bibit benih ikan lele secara simbolis di Desa Riang Gede. Melalui penerapan sistem bioflok, Pemkab Tabanan mendukung agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga nilai produksi dan konsumsi ikan dapat meningkat serta sumber daya perikanan air tawar tetap terjaga kelestariannya. Hal ini sejalan dengan visi Kabupaten Tabanan yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, Madani (AUM). *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer