Tabanan (bisnisbali.com) –Memperkuat likuiditas dan meningkatkan kepercayaan anggota (nasabah) terhadap lembaga keuangan mikro di tengah pandemi Covid-19 memerlukan sinergi antarlembaga. Salah satu yang kini diupayakan adalah memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia (SDM) koperasi yang bertujuan menyamakan persepsi pengelola koperasi dan LPD dalam memandang pentingnya sinergi bersama BPR.
Ketua Dekopinda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini usaha koperasi merupakan sektor yang juga terkena dampak sehingga mengakibatkan turunnya pendapatan SHU. Menyikapi hal tersebut sekaligus guna menjaga eksistensi usaha kalangan perkoperasian di Kabupaten Tabanan, pihaknya sebagai lembaga yang mewadahi gerakan koperasi mengupayakan dengan memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM koperasi.
“Kebetulan kini pelatihan SDM ini didukung oleh BPR Kanti. Tentunya kami sangat mendukung dan mengapresiasi, terlebih lagi dalam kondisi anggaran dinas yang terbatas akibat refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19,” paparnya di sela-sela kegiatan pembukaan pelatihan kompetensi SDM koperasi dan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Koperasi Indonesia Kabupaten Tabanan, Jumat (17/9).
Wirna Ariwangsa yang juga terpilih secara aklamasi untuk periode ketiga menakhodai Dekopinda Tabanan menerangkan, kegiatan pelatihan SDM koperasi digelar dua hari, 18-19 September 2021, diikuti 112 orang. “Peserta yang ikut dalam pelatihan kompetensi ini adalah SDM kalangan koperasi yang mengelola usaha menengah ke atas,” ujarnya seraya menambahkan, koperasi di Kabupaten Tabanan berjumlah 565 (262 berstatus tidak aktif dan 403 berstatus aktif).
Sementara itu, Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, S.E., M.M., yang hadir dalam pembukaan pelatihan kompetensi SDM koperasi sekaligus sebagai pemateri mengungkapkan, peserta akan dilatih mengenai Micro Business Game (MBG), yaitu metode edukasi interaktif untuk memberikan pengalaman tentang cara mengembangkan usaha skala mikro atau kecil secara efektif dengan memperhatikan kaidah manajemen usaha yang baik. Ia mengharapkan SDM koperasi ini mendapatkan keterampilan bisnis dasar dan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan bisnis serta memahami pengertian berpikir dan bertindak wirausaha. “Nantinya peserta bisa meningkatkan kapasitas banker hingga lebih memahami karakter UMKM,” jelasnya.
Diterangkannya, di tengah pandemi ini lembaga keuangan mikro (BPR, koperasi dan LPD) mengalami tantangan sangat berat karena menjadi sektor yang terkena imbas. Oleh sebab itu pihaknya mengajak dalam kondisi yang sudah kecil dan jumlah lembaga mikro di Bali cukup banyak agar jangan bersaing. “Ayo bersama bersinergi. Ketika sudah bersinergi akan menjadi kelompok yang besar. Bergabungnya BPR, koperasi dan LPD akan menumbuhkan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat dan anggota,” ungkapnya.
Terkait itu pula pihaknya menyiapkan produk bersama. Ini akan memengaruhi pola pikir anggota bahwa ketika koperasi bergabung akan menjadi kuat khususnya dalam hal pemenuhan likuiditas, sehingga nasabah tidak perlu risau menaruh dana di koperasi terlebih lagi di tengah potensi munculnya panic buying sejumlah anggota atau nasabah. “Likuiditas yang terjaga sangat penting di tengah potensi terjadinya panic buying nasabah. Saat ini sudah banyak koperasi yang bergabung ke BPR Kanti,” pungkasnya. *man