Denpasar (bisnisbali.com) –Pembukaan pariwisata Bali untuk segmen pasar wisatawan mancanegara diharapkan segera terealisasi seiring penurunan PPKM Bali ke level 3. Pembukaan pariwisata untuk tamu asing dinilai akan memperkuat kunjungan wisatawan domestik ke daerah ini.
Salah satu pelaku pariwisata di Denpasar, Komang Adi Guna mengatakan, saat ini memang belum ada informasi jika open border untuk wisatawan mancanegara. Namun harapan bisa segera dibuka tentu tidak putus-putus didoakan pelaku usaha pendukung di sektor pariwisata di daerah ini. Sebab pelaku usaha bisa dikatakan sudah siap dari penerapan protokol kesehatan bahkan pengelola hotel sudah siap dari CHSE.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali, Putu Astawa menyampaikan sedang mempersiapkan menerima kunjungan turis mancanegara. Menurut dia persiapan ini dilakukan bila nantinya pemerintah pusat menginstruksikan pariwisata internasional Bali dibuka. Berbagai skenario telah disiapkan dan akan disampaikan ke Gubernur Bali.
Syarat hotel yang akan menjadi tempat karantina turis asing setelah mendarat di Bali adalah hotel yang memiliki CHSE plus, selain itu memiliki dukungan tenaga medis. Setelah dilakukan tes Covid-19 terhadap turis asing yang baru mendarat di Bandara Ngurah Rai, jika ada yang hasilnya positif Covid-19 maka akan dibawa ke isolasi terpusat. Segala persiapan untuk menyambut kedatangan turis asing ke Bali ini sebagai SOP yang akan diterapkan jika border Bali sudah dibuka untuk kedatangan dari mancanegara.
Sebelumnya pemerhati ekonomi yang juga bekerja di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, M. Setyawan Santoso menilai pembukaan wisatawan mancanegara diperkirakan akan ditunda hingga kuartal III tahun 2021.
Apakah arti pentingnya wisatawan mancanegara bagi pariwisata Bali? Menurutnya perkembangan dunia pariwisata di Bali sudah lama tertekan. Betapa tidak, sejak ditutupnya penerbangan internasional pada bulan Maret 2020 yang lalu, tidak ada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.
Berita akan dibukanya kembali penerbangan luar negeri begitu memberi harapan bagi pelaku usaha pariwisata di Bali. Sebab, jumlah wisatawan mancanegara sebanyak sekitar 6 juta orang per tahun, meskipun lebih sedikit dibandingkan wisatawan nusantara yang jumlahnya 10 juta per tahun, namun pengeluarannya sebesar 2 juta rupiah per hari atau sekitar 4 kali pengeluaran wisatawan nusantara. Sementara itu waktu tinggalnya (length of stay) rata rata 10 hari atau sekitar 2 kali lebih lama dibandingkan waktu tinggal wisatawan nusantara.*dik