Pembukaan Sektor Pendidikan Diharapkan Setelah Objek Wisata

Setelah uji coba pembukaan mal dan objek wisata dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan aplikasi PeduliLindungi, kini ada harapan sektor pendidikan juga bisa dibuka.

270
 Agus Fredy Maradona

Denpasar (bisnisbali.com) –Setelah uji coba pembukaan mal dan objek wisata dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan aplikasi PeduliLindungi, kini ada harapan sektor pendidikan juga bisa dibuka. Tentunya pembukaan sektor pendidikan dengan komitmen kepatuhan prokes mulai memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer serta transparansi dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Di antara sejumlah sektor kegiatan masyarakat, sektor pendidikan merupakan sebuah sektor yang sangat diharapkan untuk segera dibuka. Penyebabnya adalah terdapat banyak hambatan yang dihadapi oleh pendidik maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dari rumah, yang berpotensi menurunkan kualitas hasil proses belajar mengajar tersebut,” kata Wakil Rektor IV Undiknas University, Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA. di Denpasar, Rabu (15/9).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek bahkan telah menyampaikan pandangan beliau mengenai pentingnya untuk segera memulai pembelajaran tatap muka. Namun demikian, tentunya pelaksanaan pembelajaran tatap muka di setiap jenjang pendidikan harus direncanakan secara matang agar tetap bisa melindungi peserta didik, pendidik, maupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses belajar mengajar, dari risiko terpapar Covid-19.

“Pihak kampus telah lama telah menyikapi rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini. Pada intinya, kampus akan tetap mematuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ujarnya.

Artinya, apabila sudah ada lampu hijau dari pemerintah bagi pelaksanaan pembelajaran tatap muka, maka tentunya kampus akan melaksanakannya.

Di Undiknas sendiri, ia yang lulusan Macquarie University, Sydney Australia ini menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaraan tatap muka terus dimatangkan. Sejumlah opsi telah dipertimbangkan dan masih terus dikaji. Misalnya adalah opsi pembelajara secara hybrid, di mana peserta perkuliahan dalam satu kelas dibagi dua: sebagian belajar di kampus, dan sebagian sisanya belajar di rumah secara online.

“Tentunya hal ini dilaksanakan secara bergiliran bagi setiap mahasiswa. Tujuannya adalah untuk memungkinkan dilaksanakannya physical distancing di kelas, serta menghindari kerumunan,” paparnya.

Untuk melaksanakan hal ini, Undiknas telah melakukan investasi yang signifikan di bidang teknologi yang memungkinkan pelaksanaan pembelajaran secara hybrid ini berjalan optimal.

Pelaksanaan protokol kesehatan lainnya dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka di Undiknas tentunya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan oleh pemerintah.

“Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai persyaratan bagi mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan untuk masuk kampus merupakan salah satu hal yang kami persiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Selain itu, kami juga memastikan semua dosen dan tenaga kependidikan telah mendapatkan vaksin Covid-19 sebagai persiapan pembelajaran tatap muka di kampus,” tegasnya.*dik