SEBANYAK 1.171 orang mendaftar untuk menjalani tes kompetensi tahap 1 seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K) Guru di Kabupaten Tabanan. Dari jumlah ini, 34 peserta tidak bisa mengikuti tes. Penyebabnya, ada yang terlambat membuka link dan ada yang menunjukkan hasil rapid reaktif saat seleksi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Nyoman Putra menyampaikan, kompetensi P3K guru di Tabanan tahap 1 berlangsung 13-14 September. Pelaksanaanya di SMAN 1 Tabanan dan SMKN 1 Tabanan. Bagi mereka yang tidak bisa mengikuti kompetensi tahap 1, bisa mengikuti kompetensi tahap 2 namun masih menunggu jadwal dari pusat.
“Sebanyak 1.171 guru honor ini ada yang mengajar di sekolah negeri dan juga mengajar di sekolah swasta. Akan tetapi tidak semua yang mendaftar bisa mengikuti seleksi, karena peserta ada yang terlambat buka link dan ada yang hasil rapid tesnya reaktif,” tuturnya.
Diterangkannya, pelaksanaan seleksi P3K ini murni diatur oleh pusat. Daerah hanya berperan menyiapkan tempat ujian dan alat rapid test bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tabanan. Di sisi lain, kuota P3K untuk guru di Tabanan terus mengalami perubahan dari pusat.
Awalnya Tabanan mendapat kuota sebanyak 1.485, kemudian berkurang menjadi 1.211. ”Pada H-1 sebelum ujian, kuota yang diterima kembali bertambah menjadi 1.171 orang. Jadi, yang mengikuti seleksi tahap 1 tersebut berjumlah 1.171,” ujarnya.
Peserta yang sudah mengikuti seleksi tahap 1 tinggal menunggu pengumuman kelulusan yang rencananya disampaikan 24 September mendatang. Kelulusan peserta ini berdasarkan passing grade P3K guru. Kompetensi P3K ini tidak sama dengan pelaksanaan tes CPNS. Sebab, bagi P3K yang tidak lolos seleksi kompetensi pertama, bisa mengikuti kompetensi kedua. Begitu selanjutnya untuk kompetensi kedua. *man