Pelaku Usaha Sambut Baik Pelonggaran PPKM Level 4

Pelaku usaha di Kabupaten Tabanan menyambut baik sejumlah pelonggaran dalam kebijakan PPKM Level 4 melalui SE terbaru Bupati Tabanan Nomor 517/17 Tahun 2021 menindaklanjuti SE Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Level 4.

221

Tabanan (bisnisbali.com) –Pelaku usaha di Kabupaten Tabanan menyambut baik sejumlah pelonggaran dalam kebijakan PPKM Level 4 melalui SE terbaru Bupati Tabanan Nomor 517/17 Tahun 2021 menindaklanjuti SE Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Level 4. Mereka berharap pelonggaran akan membuat ekonomi secara perlahan kembali pulih dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Ketua Kadin Kabupaten Tabanan Loka Antara, S.Pt., M.Si., menyambut baik sejumlah pelonggaran yang diberikan pemerintah di tengah perpanjangan PPKM Level 4. Ia mengharapkan kebijakan tersebut akan mampu secara perlahan mendongkrak ekonomi untuk kembali bangkit. Sebab, Bali memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap pariwisata.

Menurutnya, sekarang ini pemerintah menggalakkan sektor pertanian untuk bisa membangkitkan ekonomi. Upaya tersebut hanyalah sebagai pengalihan dan tidak akan berdampak signifikan terhadap kebangkitan ekonomi. “Daya ungkit ekonomi dari sektor pertanian kecil, sehingga belum bisa diposisikan sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelasnya, Jumat (10/9).

Di sisi lain, Loka Antara mengharapkan sejumlah pelonggaran termasuk biaya perjalanan wisata ke Bali yang makin terjangkau serta dibukanya daya tarik wisata (DTW) dan mal, bisa diikuti dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik. Sebab, dengan belum dibukanya penerbangan internasional, satu-satunya harapan hanyalah wisatawan domestik. Jadi, pangsa pasar tersebut sementara harus dioptimalkan.

Sembari memanfaatkan pasar wisatawan domestik dan agar pelonggaran bagi Bali nantinya bisa diperluas, ia minta harus dibarengi dengan pemberlakukan prokes yang ketat. Itu sekaligus akan membuat kasus positif Covid-19 tidak meningkat kembali, sehingga berpotensi pada dibukanya kembali kunjungan wisatawan asing ke Bali nantinya.

Ditambahkannya, meski berpotensi menggeliatkan ekonomi, sejumlah pelonggaran ini masih memerlukan waktu panjang untuk benar-benar bisa berkontribusi positif pada lonjakan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut juga sesuai dengan rilis OJK yang memperkirakan ekonomi Bali baru bisa pulih pada 2023 mendatang.

“Jadi, kita tidak serta-merta berharap terlalu besar, karena agar ekonomi kembali pulih masih memerlukan waktu panjang. Tapi di satu sisi kita juga tidak boleh pesimis. Mudah-mudahan pelan-pelan bisa bergerak naik dan lepas dari kontraksi pertumbuhan ekonomi,” pungkas Loka Antara. *man