Tabanan (bisnisbali.com) – Sejumlah petani di Subak Kelepud Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur, mendapat bantuan demonstrasi plot (demplot) padi. Pemberian metode penyuluhan pertanian ini sebagai edukasi dalam rangka meningkatkan pendapatan petani seiring potensi kenaikan produktivitas panen yang dihasilkan.
Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, S.E., mengungkapkan, sebagai daerah lumbung pangan Bali, sektor pertanian di Kabupaten Tabanan tidak luput dari berbagai macam permasalahan. Ada banyak hal yang tidak tepat secara praktik yang dilakukan petani, mulai dari pemilihan bibit, cara mengolah tanah yang baik hingga permasalahan terbatasnya kuota pupuk kimia bersubsidi.
“Bercermin dari itu, kami runut dari hulu salah satunya di Subak Kelepud ini memberikan edukasi. Kami juga mendorong petani untuk melakukan sebuah keseimbangan pemakaian pupuk kimia dan organik,” tuturnya di sela-sela demplot penanaman padi di Subak Kelepud, Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur, Rabu (8/9).
Saat ini upaya edukasi dilakukan melalui demplot dengan memberikan bibit padi varietas M70 secara gratis. Diharapkan melalui demplot ini petani bisa melakukan pemilihan bibit yang baik, sehingga hasilnya nanti meningkat daripada sebelumnya. Sebab, dari demplot varietas yang sama yang dilakukan di daerah lain (di luar Tabanan), potensi produksi bisa mencapai 9 ton per hektar. Sementara saat ini rata-rata produksi petani di Subak Kelepud maksimal 4 ton per hektar. “Bila produktivitas bisa naik 100 persen saja dari sebelumnya, pasti petani akan terus melanjutkan pola tanam atau varietas yang didemplotkan saat ini,” jelas Edi Wirawan.
Dari total luas Subak Kelepud yang mencapai 123 hektar, luas penanaman padi untuk demplot hanya puluhan hektar lahan sawah. Budi daya akan berlangsung selama 80 hari ke depan. Setelah melihat hasil panen demplot ini, tidak menutup kemungkinan akan diperluas ke sejumlah sentra produksi pertanian padi di Kabupaten Tabanan lainnya. “Demplot varietas padi M70 di Subak Kelepud yang pertama dikembangkan di Tabanan ini akan menjadi bukti untuk kita kembangkan di subak lainnya,” ujarnya.
Selain pemilihan varietas padi yang baik, diharapkan petani di Tabanan mulai menyeimbangkan pola tanam antara pertanian kimia dan organik, bahkan sepenuhnya menggunakan pola pertanian organik. Itu seiring terbatasnya kuota untuk pupuk kimia bersubsidi, sehingga petani tetap bisa berproduksi dan dengan biaya yang terjangkau dengan pola pertanian organik.
“Bila hasil pertanian semakin banyak berkualitas organik, masyarakat sebagai konsumen tentu akan juga mendapat manfaat lebih baik. Sebab, kami dari pemerintah sangat komitmen, sehingga sektor pertanian ini bermanfaat dan menjadi penguat perekonomian di rumah tangga, desa dan Kabupaten Tabanan,” pungkas Wabup Tabanan.
Sementara itu, Pekaseh Subak Kelepud, Putu Ludra, menyampaikan terima kasih atas adanya bantuan demplot bibit padi dan obat-obatan untuk sarana produksi. Ia mengharapkan melalui demplot ini petani di Subak Kelepud bisa menikmati peningkatan produktivitas sekaligus bisa secara bertahap beralih menerapkan pertanian pola organik. Selain itu, pemerintah bisa lebih intens dan berkelanjutan melakukan pendampingan ke petani secara langsung. *man