Denpasar (bisnisbali.com) –Di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan adanya penerapan PPKM, Bank BPD Bali tetap menunjukkan kinerja positif. Itu terlihat dari total aset bank milik krama Bali ini di mana pada triwulan II/2021 tumbuh 8,34 persen (y-o-y) dari sebelumnya sebesar Rp 25,57 triliun menjadi Rp 27,70 triliun.
Dirut Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma di Denpasar, Minggu (29/8) menyebutkan peningkatan aset tersebut dicapai dari pertumbuhan kredit yang tumbuh sebesar Rp 19,65 triliun dari sebelumnya Rp 18,53 triliun.
Dari sisi kredit terdistribusi untuk kredit konsumtif sebesar Rp10,12 triliun, kredit investasi Rp6,94 triliun dan kredit modal kerja Rp2,59 triliun. Selanjutnya untuk mempercepat akses keuangan, bank memberikan akses pembiayaan dengan berbagai produk kredit berupa kredit KUR super mikro, KUR mikro dan KUR kecil, kredit modal kerja, kredit investasi serta produk kredit lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali ke depan.
Sudharma pun menyampaikan sampai dengan triwulan II tahun 2021, penyaluran KUR telah mencapai Rp1,52 triliun dari semenjak ditetapkan menjadi bank penyalur KUR, di mana pada 2021 target penyaluran KUR Rp 830,2 milyar. “Pada triwulan II telah terealisasi sebesar Rp 491,8 milyar dari target sebesar Rp 300 milyar dengan pencapaian 163,93 persen,” katanya.
Sementara dari sisi pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BPD Bali pada triwulan II tahun 2021 mengalami pertumbuhan 9,50 persen (y-o-y) dari sebelumnya sebesar Rp 21,49 triliun menjadi Rp 23,53 triliun yang mana proporsi terbesar bersumber dari peningkatan deposito sebesar 31,48 persne dari sebelumnya Rp 8,41 triliun menjadi Rp 11,06 triliun. Sementara itu pencapaian giro dan tabungan mengalami penurunan masing-masing sebesar 12,17 persen dan 1,54 persen secara y-o-y. “Itu disebabkan oleh belum bergairahnya perekonomian sehingga masyarakat cenderung untuk memilih melakukan penyimpanan dana pada instrumen deposito,” jelasnya.
Ia pun memastikan bank asli Bali ini berupaya mendukung pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan turut berperan serta dalam program PEN. Ada pun realisasi program PEN di Bank BPD Bali sampai dengan triwulan II tahun 2021, di antaranya pemberian relaksasi atau restrukturisasi kredit kepada 11.265 debitur dengan harapan dapat memberikan ruang bagi debitur yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 untuk dapat tetap survive.
Penyaluran subsidi tambahan bunga KUR sejak Mei 2020 kepada 12.060 debitur dengan nominal Rp 43,7 miliar. Penyaluran subsidi bunga kredit UMKM non-KUR sejak Mei 2020 kepada 5.394 debitur dengan nominal subsidi Rp16,06 milyar. Penyaluran kredit kepada UMKM dengan penjaminan dari pemerintah sebanyak Rp18,03 miliar. “Penyaluran kredit kepada korporasi dengan penjaminan dari pemerintah yang saat ini telah penandatanganan PKS dengan LPEI,” paparnya.
Penyaluran PUN tahap I dengan total Rp 2,59 triliun kepada 13.150 debitur atau sebesar 370 persen dari target Rp700 miliar, serta penyaluran PUN tahap II dengan total realisasi Rp1,9 triliun kepada 11.308 debitur, mencapai 172,30 persen dari target Rp1,1 triliun.*dik