BERBAGAI keluhan disampaikan para insan pariwisata khususnya pimpinan usaha bidang perhotelan, travel agent, restoran dan lainnya terkait dampak pandemi Covid-19. Untuk menjawab keluhan tersebut, Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) menyelenggarakan upaya perdana sesi berbai bertajuk “Weekend Powertalks, Enabling Cross-Sectors” bertepatan Hari Suci Saraswati melalui jaringan virtual.
Ketua Umum DPP AHLI Periode 2021-2022 Ketut Swabawa, mengatakan asosiasi yang dipimpinnya terdiri dari empat sektor pariwisata termasuk perguruan tinggi pariwisata selain tiga jenis usaha pariwisata. “Melalui AHLI kami mengedepankan aspek kolaborasi antarsektor usaha untuk menemukan peluang dan strategi baru sebagai salah satu solusi di masa pandemi ini,” katanya.
Sesi perdana AHLI membahas permasalahan pariwisata mengambil topik “Collaborative Food and Beverages Business Strategies to Enhance Impactful Results”. Ini mencakup kolaborasi bisnis makanan dan minuman untuk mencapai hasil dengan dampak positif. Menghadirkan dua narasumber dari komite IFBA dan founder Tamana Management serta founder Topotels Hotels & Resorts dan CEO Keiski Group, berupaya menghasilkan rumusan yang akan digarap program konkret dalam waktu dekat.
Program tersebut akan memberi dampak bergairahnya dan kebangkitan pariwisata Indonesia di masa pandemi. Gairah kebangkitan pariwisata ini mesti dihidupkan oleh berbagai pihak sehingga mampu menggerakkan ekonomi secara bertahap. “Kami dari AHLI berupaya berkontribusi untuk mengubah kendala dan tantangan menjadi peluang,” tegasnya. *kup