Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliBali Didorong Serius Lakukan Diversifikasi Ekonomi

Bali Didorong Serius Lakukan Diversifikasi Ekonomi

Di tengah kelesuan sektor pariwisata, diperlukan berbagai upaya agar ekonomi Pulau Dewata tetap tumbuh dengan menyasar sektor potensial lainnya.

Denpasar (bisnisbali.com) –Di tengah kelesuan sektor pariwisata, diperlukan berbagai upaya agar ekonomi Pulau Dewata tetap tumbuh dengan menyasar sektor potensial lainnya. Berinvestasi di sektor-sektor tersebut baru bukan berarti Bali harus meninggalkan sektor pariwsata.

“Upaya pemulihan sektor pariwisata melalui upaya adaptasi sektor pariwisata dengan kondisi pandemi tetap harus dilaksanakan, mengingat prediksi bahwa pandemi Covid-19 ini akan berlangsung berkepanjangan. Namun demikian, tetap harus digarisbawahi bahwa diversifikasi ekonomi di Bali harus segera dilaksanaka secara serius,” kata pemerhati ekonomi FEB Undiknas University, Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA. di Denpasar, Minggu (22/8).

Sudah seharusnya diversifikasi ekonomi tidak lagi sekadar wacana, tetapi berupa strategi dan program nyata untuk berinvestasi di sektor-sektor ekonomi lain seperti sektor pertanian yang memiliki potensi sebagai penyangga perekonomian Bali.

Ia pun berharap pemerintah hendaknya mendukung upaya-upaya mengoptimalkan sektor unggulan baru ini misalnya melalui pemberian insentif agar investor tertarik berinvestasi di sektor-sektor unggulan yang baru ini. Pemerintah juga dapat mempercepat investasi di sektor-sektor unggulan ini dengan cara melakukan investasi melalui program kerjasama pemerintah dengan swasta (public-private-partnership atau PPP). “Tentu strategi ini akan menemui tantangan, misalnya dalam penyedian SDM. Saat ini SDM Bali sangat banyak yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang pariwisata,” paparnya.

Oleh karenanya, investasi ke dalam sektor-sektor ekonomi unggulan baru harus juga mencakup program pelatihan bagi SDM yang memungkinkan mereka berpindah dari sektor usaha lama ke sektor usaha baru (umumnya dikenal dengan reskilling), serta, bagi SDM yang kebetulan sudah bekerja di sektor-sektor usaha lama yang akan dijadikan sektor unggulan baru, maka perlu dilakukan upaya peningkatan keahlian dan pengetahuan (umumnya dikenal dengan upskilling).

Pemerintah hendaknya semaksimal mungkin menyiapkan pendanaan bagi program reskilling dan upskilling ini. Tentunya pemerintah bisa bekerja sama dengan kalangan dunia usaha dan dunia industri dalam serta dengan dunia pendidikan dalam aspek pendanaan maupun pelaksanaan program reskilling dan upskilling ini.

Agus Fredy Maradona menilai untuk menarik minat SDM untuk mau menekuni aktivitas di sektor-sektor unggulan baru, maka pemerintah perlu memberikan insentif. Sebagai contoh, Presiden menyampaikan keinginan Beliau agar generasi muda lebih tertarik untuk menekuni profesi di bidang pertanian. Untuk mewujudkan hal ini, maka Pemerintah Bali bisa memberikan insentif misalnya dalam bentuk beasiswa yang besar bagi mereka yang mau mengikuti pendidikan vokasi maupun pendidikan akademis di bidang pertanian.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda belum lama ini mengatakan untuk menumbuhkan potensi ekonomi di daerah bisa berupa pertanian, perkebunan, ekonomi kreatif dan pendidikan. Bali memiliki sejumlah potensi ekonomi di luar pariwisata. Potensi ekonomi tersebut bisa dikembangkan di Bali. Sektor pertanian misalnya. Pertanian di beberapa wilayah Bali belum tergarap dengan baik. Sektor pertanian yang ada saat ini masih banyak menggunakan sistem konvensional.

“Padahal sebenarnya dapat didorong dengan pengembangan digital farming maupun smart farming. Berbasis digital seketor pertanian akan kian dimudahkan, sehingga bisa menaikkan produksi dan kualitas,” ujarnya.

Bali bahkan bisa menambah pemasukan dari ekspor produk perkebunan dan perikanan. Rizky pun melihat potensi Bali dari sisi industri kreatif dan desain yang begitu luar biasa, pun sangat tepat untuk lebih digarap guna membangkitkan ekonomi Bali.

Kemudian di sektor pendidikan misalnya. Banyak orang ingin memiliki ijazah dari luar negeri terutama di Eropa. Namun sesungguhnya pendidikan tersebut bisa ditempuh di Indonesia bila sudah memiliki sistem pendidikan bertaraf internasional. Karenaya universitas internasional yang ternama juga bisa dibangun di Bali. “Kalau masyarakat Bali terus hanya bergantung pada kedatangan wisman, maka pertumbuhan ekonomi Bali juga akan makin lama terkontraksi,” jelasnya.*dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer