Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPetani Porang Tabanan Harapkan Pabrik Pengolahan

Petani Porang Tabanan Harapkan Pabrik Pengolahan

Sejumlah petani porang di Tabanan berharap Pemerintah Kabupaten Tabanan memfasilitasi mereka dengan teknologi pabrik pengolahan.

Tabanan (bisnisbali.com)–Sejumlah petani porang di Tabanan berharap Pemerintah Kabupaten Tabanan memfasilitasi mereka dengan teknologi pabrik pengolahan. Harapan tersebut didasari potensi pengembangan porang yang menjanjikan sekaligus untuk menjaga stabilitas harga jual saat panen.

Demikian diungkapkan Ketua Kelompok Porang Sari, Wayan Gede Budiana, di Banjar Nyuhgading, Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat, saat panen perdana yang dihadiri  Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., Jumat (20/8). Bupati Tabanan sekaligus ikut memanen porang usai melakukan kerja di Kantor Desa Mundeh.

Budiana menerangkan, di Desa Mundeh areal budi daya porang mencapai 24 hektar. “Melihat  nilai ekonomisnya menjadi motivasi utama kami dalam bertani porang. Karena dalam masa penanamannya tidak terpengaruh keterbatasan wilayah. Jarak tanam sekitar 30-40 centimeter, namun hasilnya maksimal,” katanya.

Menurutnya, kendala utama dalam pembudidayaan porang adalah pada proses pengolahan tanah. Sebab, sama sekali tidak melibatkan penggunaan teknologi, walau sudah menanam 1 juta lebih bibit di lahan seluas 24 hektar. Ia berharap Pemkab Tabanan bisa memfasilitasi dengan teknologi pabrik pengolahan porang, sehingga hasilnya mendapat harga stabil. Tidak hanya sampai di tengkulak, tapi bisa mendunia.

‘’Saat ini anggota tani Porang Sari didominasi oleh anak muda atau kaum milenial. Mereka memiliki motivasi yang tinggi terhadap perkembangan porang ke depan serta mengharapkan memiliki nilai jual tinggi sebagai produk nasional dan internasional,” ujar Budiana.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan porang termasuk dalam jenis umbi-umbian. Tanaman porang yang baru-baru ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan Menteri Pertanian, memiliki manfaat utama sebagai bahan baku pembuatan tepung konjak yang terkenal sebagai bahan utama olahan shirataki. Selain itu, kadar karbohidrat dalam porang yang lebih sedikit dan pembudidayaannya yang mudah, membuat tanaman ini menjadi komoditas baru yang relatif menjanjikan.

 “Porang ini tumbuhan yang menjanjikan. Mudah-mudahan di Desa Mundeh, tanaman ini bisa maju dan berkembang bagus, sehingga menjadi komoditas baru untuk masyarakat,” ujarnya. Bupati Sanjaya selanjutnya minta tanaman porang lebih difokuskan pada penelitian, termasuk keunggulannya, proses produksi, target pasar serta menentukan harga jual yang pasti.

Keunggulan porang juga diperkuat oleh pernyataan Kepala Dinas Pertanian Tabanan Nyoman Budana. Dikatakannya, saat ini kurang lebih 438 hektar dari total 939 hektar lahan yang terhampar di Tabanan ditanami porang. Meskipun harus melalui proses pengolahan lebih dahulu, porang memiliki peluang pasar yang cukup menjanjikan sebagai pengganti pangan lokal. Ia berharap ke depannya dibangun pabrik pengolahan porang. Fasilitas pengolahan merupakan harapan besar masyarakat, sehingga kepastian produksiterjamin. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer