Berpotensi Bisnis, Budi Daya Tanaman Herbal Kian Dilirik

Masyarakat Kabupaten Tabanan makin tertarik membudidayakan tanaman herbal di tengah pandemi Covid-19.

360
ROSELLA - Bagus Arya Kusuma memegang bibit tanaman rosella.

Tabanan (bisnisbali.com) – Masyarakat Kabupaten Tabanan makin tertarik membudidayakan tanaman herbal di tengah pandemi Covid-19. Mereka melirik tanaman ini sejalan dengan peluang bisnisnya yang menjanjikan. Banyak kalangan meyakini olahan tanaman herbal bermanfaat bagi imun tubuh.

Penjual bibit tanaman herbal sekaligus pemilik usaha Padma Medikal Husada (Padma Herbal), Bagus Arya Kusuma, S.Sos., M.M., mengungkapkan sekarang ini berbagai jenis tanaman herbal sangat diminati oleh pasar. Itu tercermin dari meningkatnya permintaan bibit tanaman, di antaranya temulawak, jahe merah, temu putih, kunyit dan rosella. “Permintaan akan bibit tanaman herbal meningkat. Per bulan saya melayani permintaan satu jenis bibit bisa mencapai 100 kilogram. Rata-rata pembelian 10-20 kilogram per orang,” tuturnya, Kamis (19/8).

Konsumen bibit tanaman herbal bahkan datang dari kalangan UKM yang sebelumnya berusaha di luar sektor pertanian. Mereka tampaknya mulai berpikir jangka panjang untuk mengembangkan usaha dengan hasil panen yang bisa dijual setiap bulan dan memiliki nilai bisnis menjanjikan. “Itu memungkinkan misalnya dengan membudidayakan bibit temulawak 10-20 kilogram di lahan seluas 1-2 are ditumpangsarikan dengan tanaman pepaya. Jadi, bisa panen dua komoditas setiap bulan,” ujarnya.

Menurut Ketua International Council For Small Business (ICSB) Kabupaten Tabanan ini, potensi mengembangkan tanaman herbal memang menjanjikan, mengingat hasil panennya banyak dibutuhkan sekarang. Contohnya permintaan pasar terhadap hasil panen bunga rosella basah yang digunakan sebagai bahan baku minuman teh, permen dan selai belum bisa dipenuhi secara maksimal. Olahan bunga rosella bermanfaat bagi kesehatan tubuh dalam menjaga imunitas karena mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi.

Bercermin dari itu, pihaknya mengajak bekerja sama khususnya masyarakat yang mengembangkan tanaman rosella dan tanaman herbal lainnya dengan cara membeli hasil pada setiap panen. Hasil panen bunga rosella kualitas kering rata-rata Rp 60 ribu per kilogram.

Sementara bibit tanaman rosella dihargai di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu tergantung jenis (rosella merah dan rosella hitam). Harga bibit tanaman herbal lainnya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram  tergantung jenisnya. *man