Tiga Komponen Berikan Andil Bagi Pertumbuhan Negatif Ekonomi Bali

BPS Bali mencatat dari sisi pengeluaran, ekonomi Bali  semester I-2021 dibandingkan dengan semester I-2020  (c-to-c) tercatat mengalami pertumbuhan negatif (-3,73 persen).

203
EKSPOR – Petugas sedang menyiapkan barang yang akan diekspor di Bandara Ngurah Rai, beberapa waktu lalu. Komponen ekspor bersama dua lainnya, memberi andil bagi pertumbuhan negatif ekonomi Bali.

Denpasar (bisnisbali.com) – BPS Bali mencatat dari sisi pengeluaran, ekonomi Bali  semester I-2021 dibandingkan dengan semester I-2020  (c-to-c) tercatat mengalami pertumbuhan negatif (-3,73 persen). Agregat penurunan ini disumbang oleh menurunnya seluruh komponen yang membentuk.

Terdapat tiga komponen di antaranya penurunan terdalam tercatat pada komponen impor luar negeri sebesar -89,72 persen. Selanjutnya diikuti komponen ekspor sebesar -83,74 persen. terakhir komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB/investasi) sebesar -5,77 persen.

“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya,  penurunan pada komponen ekspor tercatat memberikan andil terdalam terhadap pertumbuhan negatif ekonomi Bali semester I-2021 dengan sumbangan tercatat sebesar -13,59 persen,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya di Denpasar belum lama ini.

Penurunan yang tercatat pada komponen PMTB/ investasi juga turut memberikan andil cukup dalam yakni mencapai -1,85 persen. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) pada semester I-2021 ini juga tercatat memberikan andil negatif sebesar -0,57 persen.

Ia pun mengatakan selanjutnya komponen lainnya yang merupakan gabungan dari beberapa komponen pengeluaran; Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit (PK-LNPRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), impor luar negeri, perubahan inventori dan net ekspor antardaerah memberikan akumulasi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali semester ini sebesar 12,29 persen.

Seperti diinformasikan sebelumnya total perekonomian Bali pada triwulan II-2021 yang diukur berdasarkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp 56,41 triliun. Atau, jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010, PDRB Bali tersebut tercatat sebesar Rp 36,82 triliun.

“Dengan besaran tersebut, ekonomi Bali triwulan II-2021 tercatat tumbuh sebesar 5,73 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan I-2021 (q-to-q),” paparnya.

Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali triwulan II-2021 tercatat tumbuh sebesar 2,83 persen. Dari sisi produksi, struktur ekonomi Bali pada triwulan II-2021  masih didominasi oleh kategori I (penyediaan  akomodasi dan makan minum) yang tercatat berkontribusi sebesar 17,03 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada komponen konsumsi rumah tangga yaitu 54,04 persen.

“Jika diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2021 dan  triwulan II-2021, maka selama semester I-2021, ekonomi Bali tercatat tumbuh negatif atau terkontraksi sedalam -3,73 persen (c-to-c),” jelasnya. *dik