Bebas dari Covid-19 dengan Prokes Harga Mati

HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa, 17 Agustus 2021 diharapkan menjadi tonggak terbebasnya dari pandemi Covid-19 dan kembangkitan ekonomi.

205
Nyoman Sender

Denpasar (bisnisbali.com) – HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa, 17 Agustus 2021 diharapkan menjadi tonggak terbebasnya dari pandemi Covid-19 dan kembangkitan ekonomi. Untuk bebas dari Covid-19 dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat menjadi harga mati.

Seperti dikatakan pemerhati ekonomi dan perbankan  Nyoman Sender, Minggu (15/8). Kata dia, memaknai kemerdekaan,dengan cara mengisi kemerdekaan tersebut.  Tidak berjuang melawan musuh penjajah asing lagi, tapi bagaimana rakyat semua untuk mengisi kemerdekaan tersebut untuk mencapai kesejahteraan.

“Saat ini kita harus berjuang keras agar ekonomi kembali tumbuh, lebih-lebih dalam suasana pandemi ini. Berjuang bersama menerapkan protokol kesehatan 6M yaitu memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi bepergian, meningkatkan imun dan menaati aturan serta diimbau untuk tidak berkerumun serta membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.

Oleh karena itu agar ekonomi Bali bisa bangkit untuk mengisi dan memaknau Hari Kemerdekaan ini, masyarakat Bali harus dan harus tetap disiplin dan tertib melaksanajan protokol kesehatan 3 M, 6M, 3T sampai pandemi Covid-19 ini benar-benar hilang sama sekali, yang cilakanya tiada orang yang bisa meramalkannya. “Intinya kini protoko kesehatan tetap harus dijalankan. Itu harga mati. PPKM pun bisa jadi akan diperpanjang terus dengan sedikit pelonggaran secara bertahap,” paparnya.

Ia melihat memang ada tantangan berbeda saat ini dengan perjuangan fisik pra 1945. Kendati demikian tujuannya bisa terbebas dari kebodohan, kemiskinan, keterbelengguan dan sebagainya. Ia yang lama bergelut di sektor perbankan ini pun optimistis harapan ekonomi Bali akan bangkit kembali sudah ada titik terang dengan catatan penanganan pandemi Covid-19 harus lebih serius. Gebrakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, diakui harus menjadi cambuk keras bagi pemimpin Bali untuk lebih tegas, lugas dan trengginas dalam menangani Covid-19 yang belakangan ini masih tinggi di Bali. Ia mengajak masyarakat jangan mengabaikan terhadap prokes seperti jangan berkerumun dalam upacara adat seperti ngaben, resepesi pernikan dan lainnya.

Sementara bagi pelaku UMKM, Made Kurniawan, makna HUT ke 76 RI adalah bisa kembali bebas menjalankan usaha. Mobilitas masyarakat bisa kembali normal sehingga daya beli maupun permintaan barang kembali lancar sehingga UMKM kembali bisa beraktivitas sebagai mana sebelum ada pandemi. Kegiatan ekonomi kembali normal dan sektor pariwisata kembali pulih sehingga wisatawan mancanegara maupun domestik bisa banyak kembali ke Pulau Dewata. “Tentu dengan banyaknya wisatawan maka permintaan oleh-oleh khas Bali bisa kembali tumbuh juga,” katanya.

Ia pun menyadari untuk mewujudkan itu semua maka kesehatan menjadi kunci utama dengan ketat menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker dengan benar, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak.  “Kita harapkan semua masyarakat memahami pentingnya prokes dan menerapkannya. Bila prokes diterapkan maka kasus positif bisa ditekan sehingga ada harapan ekonomi pulih. Bila kasus tetap tinggi maka PPKM pasti akan terus diperpanjang,” paparnya. *dik