Pertanian Berkontribusi Besar pada Serapan KUR

Sebagai daerah pertanian, Tabanan memiliki potensi sebagai kabupaten dengan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup besar di tengah pandemi Covid-19.

240
MENGGELIAT - Sektor pertanian di Kabupaten Tabanan tetap menggeliat di tengah pandemi Covid-19.

Tabanan (bisnisbali.com) – Sebagai daerah pertanian, Tabanan memiliki potensi sebagai kabupaten dengan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup besar di tengah pandemi Covid-19. Itu tercermin dari serapan atau realisasi KUR untuk sejumlah jenis kredit yang ditawarkan bank penyalur sudah melebihi target 100 persen saat ini.

Kabid Kredit Bank BPD Bali Cabang Tabanan Ida Bagus Purwa Pidada mengungkapkan, saat pandemi ini KUR menjadi primadona atau paling banyak diminati kalangan debitur. Itu terjadi karena suku bunga KUR sangat murah hanya 6 persen. Bahkan, sempat disubsidi lagi oleh pemerintah sebesar 3 persen dalam upaya menggeliatkan ekonomi, sehingga KUR sangat diminati.

“Di tengah pandemi ini kredit program pemerintah dalam bentuk KUR memang jadi primadona. Itu pula yang membuat kami agak susah menjual fasilitas kredit umum bank karena suku bunganya lebih tinggi,” tuturnya, Selasa (3/8).

Menurutnya, selain karena suku bunga yang murah, program KUR di Kabupaten Tabanan sangat diminati karena ditopang oleh potensi daerah sebagai sentra produksi pertanian dalam arti luas, sektor perdagangan yang cukup dominan dan menjadi penyerap utama KUR selama ini. Kedua sektor tersebut masih menggeliat di Tabanan, sehingga kebutuhan dana sebagai modal usaha tidak menjadi stagnan dibandingkan kebutuhan dana di kabupaten/kota lainnya yang memiliki ketergantungan cukup besar pada sektor pariwisata.

Tingginya permintaan fasilitas KUR tercermin di antaranya dari realiasai KUR Mikro yang ditargetkan habis disalurkan di Tabanan hingga Desember 2021. Per April lalu penyaluran KUR dengan nilai plafon kredit mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 50 juta tanpa agunan tersebut sudah habis terserap. Hal yang sama juga terjadi pada KUR Kecil. “Menyikapi alokasi KUR yang sudah terserap habis tersebut, kami sudah bersurat ke kantor pusat untuk bisa mendapatkan tambahan alokasi. Saat ini sudah diberi penambahan alokasi lagi,” jelas Purwa Pidada.

Penambahan alokasi KUR Mikro dilakukan dengan beralih dari KUR Super Mikro (Sumi) ke KUR Mikro, sedangkan penambahan kuota untuk KUR Kecil di Bank BPD Cabang Tabanan dialihkan dari alokasi sejumlah cabang di kabupaten/kota lainnya yang belum optimal dalam penyerapan kredit. Kini, total serapan KUR Mikro di Tabanan sudah mencapai 119,31 persen atau senilai Rp 11,275 miliar. Sementara KUR Kecil sudah terserap 110,46 persen atau senilai Rp 86,988 miliar. “Pencapaian target hingga 100 persen lebih ini karena adanya tambahan dana dari kantor cabang lain,” ujarnya.

Sementara itu, data penyaluran KUR yang ada di Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan, realisasi serapan program KUR di Tabanan hingga pertengahan Juli lalu dari bank penyalur sudah menyentuh nilai akad Rp 520.717.630.000 dengan 10.065 debitur. Sektor perdagangan besar dan eceran, sektor pertanian, perburuan dan kehutanan serta sektor industri pengolahan merupakan tiga sektor usaha terbesar dengan serapan KUR hingga di atas Rp 75,9 miliar saat ini. *man