Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBaliRealisasi KUR di Tabanan Sentuh Rp 520 Miliar

Realisasi KUR di Tabanan Sentuh Rp 520 Miliar

Realisasi serapan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Tabanan hingga pertengahan Juli 2021 sudah menyentuh nilai akad Rp  520.717.630.000 dengan 10.065 jumlah debitur.

Tabanan (bisnisbali.com) –Realisasi serapan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Tabanan hingga pertengahan Juli 2021 sudah menyentuh nilai akad Rp  520.717.630.000 dengan 10.065 jumlah debitur. Sebagian besar terserap ke sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai akad mencapai Rp 224.662.230.000.

Data penyaluran KUR yang ada di  Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan mencatat, di tengah pandemi Covid-19 serapan penguatan modal kerja dari pemerintah yang disalurkan bank penyalur sejak awal tahun 2021 hingga saat ini cenderung mengalami fluktuasi. Itu tercermin dari data serapan per bulan.

Pada Januari 2021 serapan KUR mencapai Rp 53.163.800.000 dengan 970 debitur. Selanjutnya pada Februari naik menjadi Rp 74.674.600.000 dengan 1.452 debitur, Maret serapan Rp 80.760.000.000 dengan 1.580 debitur, April Rp 68.533.600.000 dengan 1.446 debitur, Mei Rp 81.135.840.000 dengan 1.572 debitur, Juni Rp 100.329.390.000 dengan 1.944 debitur dan Juli periode berjalan terserap Rp 62.120.400.000 dengan 1.101 debitur.

Menurut Kepala Bagian Ekonomi Setda yang sekaligus Sekretaris TPID Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ekayana, Jumat (30/7), tahun ini hingga Juli periode berjalan, serapan KUR di Tabanan sebagian besar terserap ke sektor perdagangan besar dan eceran. Sektor ini menyerap dengan nilai akad mencapai Rp 224.662.230.000 dan 3.430 debitur.

Posisi selanjutnya terserap ke sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan total nilai akad mencapai Rp 146.565.500.000 dan 3.586 debitur  dan terserap ke sektor industri pengolahan Rp 75.966.900.000 dengan 1.781 debitur. Sementara sektor lainnya rata-rata hanya menyerap di bawah Rp 32 miliar. Bahkan, untuk sektor jasa pendidikan hanya terserap KUR sebesar Rp 495.000.000 sekaligus menjadi sektor dengan nilai terendah saat ini.

Dijelaskannya, realisasi KUR di tengah pandemi Covid-19 ini sekaligus mencerminkan bahwa geliat usaha di kalangan masyarakat di Kabupaten Tabanan masih terjadi. Kalangan pelaku usaha kecil baru banyak bermunculan akibat dirumahkan atau di-PHK dari pekerjaan sebelumnya.

“Pelaku usaha baru ada yang berjualan telur atau kebutuhan pokok lainnya di sejumlah ruas jalan dan ada yang kembali ke desa untuk usaha tani. Semua itu tentunya berpotensi jadi penyumbang serapan KUR sebagai modal usaha,” ujar Putu Ekayana.

Terkait bantuan kepada pelaku usaha kecil untuk mengakses permodalan, pihaknya kini menginput data para pelaku usaha dalam program Sistem Informasi Kegiatan Program (SIKP). Program SIKP akan membantu pihak perbankan untuk mencari data pelaku usaha kecil yang dinilai bisa diprospek atau diberikan sejumlah program di bidang keuangan sesuai dengan program yang dimiliki perbankan. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer