Penyerapan Anggaran Proyek Strategis di Bali Capai 54,33 Persen

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali mencatat realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) di Provinsi Bali sampai dengan 30 Juni 2021 berjalan ontrack karena telah mencapai target penyaluran 40 persen sampai dengan akhir triwulan II.

339
PENYERAPAN ANGGARAN - Pembangunan pelabuhan Sanur yang mulai dilakukan di 2020 ditargetkan selesai di 2022. Penyerapan anggaran proyek strategis di Bali telah mencapai 54,33 persen dan terlihat dari realisasi beberapa proyek di Bali.

Denpasar (bisnisbali.com) – Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali mencatat realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) di Provinsi Bali sampai dengan 30 Juni 2021 berjalan ontrack karena telah mencapai target penyaluran 40 persen sampai dengan akhir triwulan II. Namun penyerapan tersebut didominasi oleh belanja pegawai, sedangkan belanja selain belanja pegawai masih di bawah 40 persen.

“Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja belanja K/L sampai dengan  akhir triwulan II di tahun 2021 mengalami sedikit kenaikan dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2019 dan 2020 secara berturut – turut sebesar 40,88 persen dan 39,7 persen,” kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali Tri Budhianto di Denpasar.

Ia pun menyebutkan hingga 24 Juli 2021 rata-rata penyerapan anggaran project strategis di Bali telah mencapai 54,33 persen. Itu terlihat dari realisasi beberapa proyek di Bali. Di antaranya proyek peninggian jembatan untuk mengurangi banjir akibat sungai yang meluap ke pemukiman (akibat sampah yang tersangkut di bawah jembatan) dan mengganggu jalan nasional Singaraja-Gilimanuk. Pembangunan ini dilakukan di tahun 2020 dan akan mulai dimanfaatkan pada April 2021 dengan pagu Rp 2,6 miliar dan realisasi 100 persen.

Selanjutnya proyek pembangunan Embung Sanda mampu menampung 17.000 meter kubik air sehingga bermanfaat bagi para petani maupun warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air baku, irigasi, dan kebutuhan air bersih masyarakat. Pagu Rp 8,99 miliar dan realisasi 100 persen. Ada pula preservasi jalan dan jembatan dalam Kota Singaraja – Kubutambahan – Amlapura jalan ini merupakan jalan nasional strategis yang menghubungkan Singaraja – Kubutambahan – Amlapura. “Proyek ini merupakan proyek pemeliharaan jalan dan jembatan di areal tersebut. Pagu rp 36,1 miliar, realisasi Rp 27,3 m (75,64 persen),” katanya.

Kemudian pembangunan bendungan Tamblang, Buleleng pembangunan mulai dilaksanakan pada Agustus 2020. Bendungan mampu menampung 7,6 juta m2 dan dapat menyediakan air baku 510 liter per detik. Pagu 2021 Rp 201,5 miliar dan realisasi Rp 178 m (88,4 persen). Ada pula pembangunan bendungan Sidan, Badung. Proyek bendungan Sidan berlokasi di Sidan, Badung. Bendungan ini mulai dibangun tahun 2018 dan ditargetkan selesai di 2021. Bendungan berkapasitas 3,8 juta meter kubik. Pagu Rp 620 miliar dan realisasi Rp 369,8 miliar (59,6 persen).

Kemudian preservasi jalan, jembatan, dan revitalisasi saluran drainase dan trotoar, Cekik jalan dan jembatan di Cekik merupakan jalan nasional strategis yang menjadi perlintasan ke luar masuk Bali melalui Gilimanuk. Proyek ini merupakan proyek pemeliharaan jalan, jembatan, saluran drainase, dan trotoar di areal tersebut. Pagu Rp 43,8 miliar, realisasi Rp 22,14 miliar (50,46 persen).

Di Denpasar ada pembangunan pelabuhan Sanur. Pelabuhan Sanur jika telah selesai akan menghubungkan Sanur – Nusa Penida – Nusa Ceningan. Pembangunan mulai dilakukan di 2020 dan ditargetkan selesai di 2022. Pagu Rp 104,4 miliar, realisasi Rp 8,9 miliar (8,5 persen).

Pembangunan pelabuhan Sampalan, Nusa Penida. Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida merupakan salah satu dari tiga pelabuhan yang akan menguhubungkan segitiga emas Sanur – Nusa Penida – Nusa Lembongan/Nusa Ceningan. Pagu Rp 49,7 miliar, realisasi Rp 27 miliar (54,2 persen). Ada pula pembangunan pelabuhan Bias Munjul, Nusa Ceningan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan merupakan salah satu dari tiga pelabuhan yang akan menguhubungkan segitiga emas Sanur – Nusa Penida – Nusa Lembongan/ Nusa Ceningan. Pagu Rp 1,5 miliar, realisasi Rp 638 jt (41,5 persen).

Selanjutnya penataan kawasan destinasi wisata Pura Besakih, akan dibangun kawasan parkir di Manik Mas serta penataan kawasan Becingah. Saat ini pembangunan telah pada fase persiapan (telah dilakukan studi kelayakan) serta penyiapan dokumen amdal. Penataan kawasan ditargetkan selesai sebelum 2022. Pagu Rp 92,7 miliar dan baru realisasi Rp 1,04 milair (1,12 persen).

“Termasuk pembangunan embung Sanur. Proyek ini adalah respon presiden atas usulan untuk menangani banjir. Luas areal adalah 2 hektar dan ditargetkan akan menjadi objek wisata baru di Denpasar. Pagu Rp 16,2 miliar dan baru realisasi Rp 9,1 miliar (56,5 persen,” paparnya.

Pembangunan rumah susun pendidikan, Singaraja rusun yang akan dibangun adalah rusun Universitas Pendidikan Ganesha dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri. Pembangunan rusun pendidikan ini merupakan bagian dari program Kementerian PUPR untuk mendukung program presiden menciptakan SDM Indonesia yang unggul, dan diperuntukkan bagi mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu agar pendidikannya tetap berjalan. Pagu Rp 30,5 miliar, realisasi Rp 15,5 miliar (50,78 persen).

Sedangkan pembangunan jembatan shortcut Denpasar-Gilimanuk pembangunan jembatan dilakukan di atas sungai Yeh Otan di Desa Bajera, Tabanan. Jika telah selesai, shortcut ini akan memangkas jalan nasional dari panjang 980 meter menjadi hanya 280 meter. Pagu Rp 43,8 miliar, realisasi baru Rp 9,18 miliar (21 persen). *dik