TPID Bali Akui Pasokan Pangan Stabil

Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus 2021.

195
STABIL - Pasokan bahan pangan dalam perpanjangan PPKM level 4 ini masih aman di mana jumlah pasokan di Provinsi Bali tercatat stabil dan tidak mengalami penurunan signifikan.

Denpasar (bisnisbali.com) – Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus 2021. Perpanjangan PPKM level 3-4 tersebut guna menekan lonjakan kasus virus corona (Covid-19). Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali, Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa (27/7) menyampaikan perpanjangan PPKM ini dari sisi pasokan bahan pangan bisa dikatakan aman. “Hingga saat ini jumlah pasokan di Provinsi Bali tercatat stabil dan tidak mengalami penurunan signifikan,” katanya.

Sementara dari sisi harga, diakui terlihat adanya peningkatan harga untuk komoditas bawang merah dan cabai rawit, disebabkan oleh peningkatan harga di sentra NTB menjelang Hari Raya Idul Adha. Trisno yang juga sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali ini mengatakan berdasarkan informasi TPID, tidak terdapat hambatan untuk mobilitas logistik. Namun demikian, TPID tetap melakukan berbagai program dalam kerangka 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi ekspektasi) agar harga komoditas tetap stabil, utamanya dengan memastikan tidak terdapat bottleneck di titik penyeberangan dan juga menghimbau distributor dan suplayer untuk tidak meningkatkan harga secara irrasional.

Ditanya terkait daya beli masyarakat selama pemberlakukan PPKM? Trisno menerangkan PPKM Darurat diperkirakan akan menyebabkan penurunan kinerja konsumsi triwulan III 2021. Hal ini terindikasi dari penurunan optimisme konsumen yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen dari 91,08 pada triwulan II 2021 menjadi 69,25 pada triwulan berjalan. Kondisi ini tidak lepas dari penurunan mobilitas masyarakat dan penurunan daya beli akibat terpukulnya sektor pariwisata seiring dengan menurunnya jumlah wisatawan nusantara yang selama ini diharapkan menjadi penopang sektor pariwisata sebelum border internasional dibuka.

Sementara itu Ketua DPD Hipmi Bali, Pande Agus Permana Widura menyebutkan pandemi Covid-19 yang telah setahun lebih tentu membuat ekonomi menjadi lesu dan secara nyata berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat di Pulau Dewata, terutama yang terdampak langsung oleh pandemi Covid-19. “Tantangan di sektor perekonomian saat ini masih cukup berat, apalagi ada penerapaan PPKM. Untuk itu peran (TPID) makin krusial di tengah pandemi ini,” ujarnya.

Agus Permana berharap TPID di seluruh kabupaten kota di Bali dapat mengendalikan inflasi sehingga pendapatan masyarakat tidak kian turun akibat kenaikan harga yang disebabkan oleh inflasi.Termasuk memantau perkembangan bahan pangan dalam upaya pengendalian inflasi selama PPKM. *dik