Kunjungan Wisman Pulih Lebih Lambat di 2021

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2021 diperkirakan pulih lebih lambat dibandingkan perkiraan awal seiring pengetatan kebijakan penutupan border internasional serta belum tercapainya herd immunity baik di Indonesia maupun di negara asal wisman.

331
KONTRAKSI – Kedatangan dua wisman di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, beberapa waktu lalu. Kunjungan wisatawan mancanegara dan pendapatan devisa travel Bali menunjukkan kontraksi seiring dengan masih belum dibukanya border internasional baik di Indonesia maupun di negara asal wisman.

Denpasar (bisnisbali.com) – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2021 diperkirakan pulih lebih lambat dibandingkan perkiraan awal seiring pengetatan kebijakan penutupan border internasional serta belum tercapainya herd immunity baik di Indonesia maupun di negara asal wisman.

“Sementara perbaikan wisatawan nusantara tertahan oleh pengetatan mobilitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat). Ke depan hal ini diperkirakan menyebabkan penurunan kinerja lapangan usaha akmamin, transportasi dan perdagangan,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa (27/7).

Menurutnya dari sisi pariwisata di Pulau Dewata, kunjungan wisatawan mancanegara  dan pendapatan devisa travel Bali menunjukkan kontraksi seiring dengan masih belum dibukanya border internasional baik di Indonesia maupun di negara asal wisman. Sementara wisawatawan nusantara (wisnus) mulai menunjukkan peningkatan. “Survei yang kami lakukan baru baru ini menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan nusantara berkunjung ke Bali dalam rangka liburan dengan lama tinggal sampai 7 hari,” ujarnya.

Sedangkan objek wisata yang paling digemari masih belum berubah dari wisata konvensional yaitu pantai. Sementara terkait work from Bali (WFB), bank sentral menilai akselerasi pemulihan wisatawan nusantara dilakukan melalui berbagai program, di antaranya WFB dan GBBI. Pelaksanaan WFB pada Juni 2021 tercatat diikuti oleh 3.312 peserta dari berbagai K/L. “WFB mampu meningkatkan TPKH kawasan Nusa Dua dari 3,08 persen pada Juni 2020 menjadi 24,6 persen pada Juni 2021,” paparnya.

Sementara itu Kepala BPS Bali, Hanif Yahya menyampaikan berdasarkan data, wisman ke Bali pada Mei 2021sebanyak 8 kunjungan, turun 77,78 persen dibandingkan catatan jumlah wisman pada April 2020 yang tercatat sebanyak 36 kunjungan. Bila dibandingkan dengan catatan April 2021, capaian ini tercatat turun11,11 persen. Seluruh wisman pada Mei 2021masuk melalui bandara udara I Gusti Ngurah Rai.

Dari kondisi tersebut, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Mei 2021 tercatat 10,35 persen, naik 0,26 poin (mtm) dibandingkan dengan TPK pada  April 2021 yang tercatat 10,09 persen. “PeningkatanTPK (mtm) tertinggi tercatat pada TPK hotel bintang 5 setinggi 2,14 poin,” katanya.

Bila dibandingkan dengan TPK pada Mei 2020 (yoy), TPK pada Mei 2021 mengalami peningkatan 8,28 poin. PeningkatanTPK (yoy) tercatat pada seluruh kelas hotel berbintang, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada kelas hotel bintang 5 setinggi 11,18 poin. Pada Mei 2021, rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik di hotel berbintang tercatat selama 2,02 hari, turun 0,13 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada April 2021(mtm) yang tercatat 2,15 hari.

“Jika dilihat dari kelompok tamu yang menginap, rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel berbintang bulan Mei 2021tercatat selama 2,62 hari, lebih tinggi bila dibandingkan rata-rata lama menginap tamu domestik yang tercatat selama 1,98 hari,” ujarnya.

Sementara dibandingkan dengan Mei 2020 (yoy), rata-rata lama menginap tamu total (asing dan domestik) mengalami penurunan  sedalam 0,20 poin yaitu dari 2,22 hari pada bulan Mei 2020 menjadi 2,02 hari pada Mei 2021.

Ia pun menyampaikan TPK Mei 2021untuk hotel nonbintang tercatat mencapai 5,29 persen, mengalami penurunan sebesar 0,36 poin dibandingkan April 2021yang tercatat sebesar 5,65 persen. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu pada hotel nonbintang pada Mei 2021 tercatat sebesar 1,51 hari, turun 0,03 poin dibandingkan April 2021. “Jika dilihat dari klasifikasi tamu yang menginap, rata-rata lama menginap tamu asing pada Mei2021 tercatat sebesar 2,74 hari lebih tinggi dibandingkan rata-rata lama menginap tamu domestik sebesar 1,40 hari,” paparnya. *dik