JEMBATAN Subagan-Asak, Desa Pertima, di Kecamatan Karangasem, yang ambruk beberapa tahun lalu akibat diterjang banjir, akhirnya siap dibangun kembali. Bupati Karangasem I Gede Dana, Senin (26/7) turun langsung ke lokasi pembangunan dan memberikan arahan kepada para pihak dan minta agar pengerjaan jembatan dikerjakan dengan baik, sehingga lebih lama bisa dimanfaatkan masyarakat.
Bupati memastikan proyek pekerjaan jembatan itu segera dikerjakan dengan menelan anggaran Rp 1,2 miliar. Bahkan, Bupati Gede Dana turun langsung ke lokasi pagi kemarin guna memastikan pengerjaan jembatan tidak lagi asal-asalan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu lama oleh masyarakat sekitar. Bupati banyak memberikan pengarahan kepada pihak terkait, baik pengawas dari Dinas PUPR maupun rekanan, sedangkan masyarakat diminta ikut melakukan pengawasan.
Putus atau ambruknya jembatan di atas Tukad Pati Pedih atau warga Subagan menyebutnya Tukad Adeng tiga tahun lalu amat dirasakan dampaknya oleh masyarakat yang sebelumnya memanfaatkan jembatan itu untuk lalu lalang. Sebab, jalur jalan melalui jembatan itu merupakan salah satu jalur alternatif utama yang cukup padat dan dekat menuju Kota Amlapura atau sebaliknya. Sejak ambruk, warga harus memutar cukup jauh untuk menuju Kota Amlapura. Setelah pembangunan jembatan ini dipastikan dapat dikerjakan tahun ini, masyarakat sekitar menyambutnya dengan gembira dan memuji cara kerja Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati Gede Dana yang benar-benar seken atau pesaje dengan janjinya.
Bupati Gede Dana turun ke lokasi bersama anggota DPRD Karangasem Dapil Kecamatan Karangasem Nyoman Winata asal Desa Asak dan anggota DPRD Karangasem lainnya Nengah Suparta dari Bugbug, Camat Karangasem Cokorda Alit Surya Prabawa, Kabid Bina Marga Dinas PU Karangasem I Wayan Surata Jaya, Lurah Subagan Ida Ketut Putra, Bhabinkamtibmas Subagan dan Tenaga Ahli CV Karya Budi Arta, I Gede Budiartawan. Semua pihak terkait dihadirkan ke lokasi agar masukan dan arahan Bupati Gede Dana dapat disampaikan dengan baik dan didengar langsung oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Gede Dana menanyakan banyak hal. Mulai dari awal kenapa jembatan itu ambruk hingga detail struktur jembatan yang akan dibangun, guna memastikan pembangunan jembatan mampu bertahan lama, tidak seperti pekerjaan jembatan sebelumnya. Sebab, jika beberapa bulan lagi saat musim hujan sampai ambruk kembali setelah menghabiskan dana miliaran rupiah, pemerintah daerah khususnya Bupati Gede Dana akan sangat malu kepada masyarakat sekitar. “Saya ingin pastikan jembatan ini dibangun dengan baik. Jangan cepat jebol lagi. Masyarakat juga harus ikut serta mengawasi pengerjaannya,” katanya.
Bupati asal Datah ini juga mengingatkan pihak kontraktor pelaksana agar mampu menghasilkan pekerjaan fisik jembatan sesuai perencanaan. Sebab, harapan masyarakat terhadap jembatan ini sangat besar, karena warga dari beberapa desa selama ini sangat terbantu dengan adanya jembatan itu. Harapan masyarakat segera dibangun kembali jembatan terlihat ketika jembatan ini bertahun-tahun rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah. Protes masyarakat sangat banyak. Mereka terus mempertanyakan kenapa jembatan tidak kunjung diperbaiki.
Pembangunan jembatan dengan Box Culvert Tukad Subagan menghubungkan tiga ruas jalan Subagan-Asak ini menelan anggaran dari APBD Karangasem Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 1, 2 miliar. Pengerjaan jembatan ditargetkan 150 hari kalender oleh Kontraktor Pelaksana CV Karya Budi Arta.
Bupati Gede Dana di lokasi juga menegaskan, pengerjaan proyek jembatan lainnya juga harus baik. ‘’Utamakan kualitas pengerjaan agar baru selesai tidak ambruk lagi. Jangan sampai membuat masyarakat kecewa,’’ tegasnya. *ad