Kebun Raya Gianyar Berbasis Kearifan Lokal

Pembangunan Kebun Raya Gianyar di Desa Adat Pilan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan. Mulai dari penataan koleksi tumbuhan, pengelolaan di tempat, penambahan koleksi tanaman di Taman Tematik, penanaman pohon hingga pembangunan kantor pengelola Kebun Raya Gianyar.

382
KEBUN RAYA - Kebun Raya Gianyar di Desa Adat Pilan diresmikan secara virtual.

Gianyar (bisnisbali.com) – Pembangunan Kebun Raya Gianyar di Desa Adat Pilan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan. Mulai dari penataan koleksi tumbuhan, pengelolaan di tempat, penambahan koleksi tanaman di Taman Tematik, penanaman pohon hingga pembangunan kantor pengelola Kebun Raya Gianyar.

Sekdakab Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengungkapkan hal itu di sela-sela peresmian Kebun Raya Gianyar secara virtual di Command Center, Sabtu (17/7). Acara peresmian melibatkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia Laksana Tri Handoko, Kapolres Gianyar  AKBP I Made Bayu Sutha Sartana dan Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf. Henda Cipta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar Ni Made Mirnawati mengatakan, konsep pembangunan Kebun Raya Gianyar berbasis kearifan lokal, yaitu melestarikan tumbuhan upakara atau tumbuhan yang digunakan dalam upacara keagamaan serta pelestarian tanaman obat atau usada. Pelestarian tanaman obat atau usada secara tidak langsung untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat Bali pada umumnya.

Komitmen menjaga kelestarian lingkungan yang berdampingan dengan nilai-nilai adat menjadi dasar keinginan bersama untuk membangun Kebun Raya Gianyar pada 2017 lalu oleh Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata dan Wakil Bupati I Made Mahayastra bersama krama Desa Adat Pilan. Merealisasikan keinginan tersebut, Pemkab Gianyar dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoensia (LIPI) melakukan kerja sama membangun Kebun Raya Gianyar dengan tema “Taru Pramana, Usada, dan Banten Bali Pulina”.

Menurut Mirnawati, Kebun Raya Gianyar menjadi kebun raya ke-32 di Indonesia yang dikelola pemerintah daerah. Sejak diluncurkan pada 17 Juli 2017, terdapat peningkatan jumlah pengunjung dari masyarakat sekitar dan luar Gianyar. Sampai tahun 2020 sebanyak 2.139 orang telah mengunjungi Kebun Raya Gianyar.

Bupati Gianyar Made Mahayastra dalam sambutannya yang dibacakan Sekdakab Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya menyatakan, membangun sebuah kebun raya tidak bisa dalam jangka waktu singkat. Prosesnya memerlukan perjalanan panjang karena pembangunan kebun raya merupakan kegiatan konservasi tanaman.

Disebutkannya, Pemkab Gianyar memiliki komitmen tinggi dalam melestarikan hutan Desa Adat Pilan dan hutan desa adat yang lainnya. Komitmen ini diwujudkan dengan mengembangkan hutan sebagai tempat rekreasi, pembelajaran, pendidikan, penelitian dan konservasi. Keterlibatan BRIN dan Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam menangani masalah lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Gianyar. *kup